Austria Dilaporkan Tangkap Puluhan Orang Terkait Hamas dan Ikhwanul Muslimin
loading...

Polisi Austria dilaporkan melakukan penggeledahan di 60 tempat dan menahan 30 orang untuk diinterogasi sebagai bagian dari operasi kontra terorisme. Foto/REUTERS
A
A
A
WINA - Polisi Austria dilaporkan melakukan penggeledahan di 60 tempat dan menahan 30 orang untuk diinterogasi sebagai bagian dari operasi kontra terorisme. Media setempat melaporkan bahwa operasi ini tidak terkait dengan serangan di Wina beberapa waktu lalu.
Menurut laporan Kronen Zeitung, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (10/11/2020), polisi menggerebek apartemen, rumah, bisnis, dan tempat asosiasi di provinsi Styria, Carinthia, Wina dan Austria Bawah.
"Operasi tersebut menargetkan orang-orang yang dicurigai termasuk atau mendukung gerakan Hamas, yang diakui sebagai organisasi teroris di Austria dan Ikhwanul Muslimin," bunyi laporan Kronen Zeitung, mengutip kantor kejaksaan di kota Graz.
Kantor kejaksaan Graz mengatakan bahwa lebih dari 70 orang sedang diselidiki karena dicurigai memiliki dan mendukung Hamas dan Ikhwanul Muslimin. ( Baca juga:Usai Serangan Teror Wina, Kanselir Kurz Sebut Politik Islam Berbahaya )
Sementara itu, terkait dengan operasi ini Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer mengatakan Wina tidak akan mengizinkan keberadaan organisasi kriminal atau ekstrimis di Austria.
"Kami menentang organisasi kriminal, ekstremis dan tidak manusiawi ini dengan segala ketegasan dan semua kemampuan supremasi hukum," ucapnya.
Sebelumnya, pemerintah Austria telah memerintahkan penutupan dua masjid di Wina. Dua masjid itu diperintahkan ditutup karena sering dikunjungi oleh tersangka teroris yang menembak mati empat orang di pusat kota pekan lalu.
Penembakan pada hari Senin pekan lalu adalah serangan teror besar pertama di Austria dalam beberapa dekade. Pelaku serangan yang diidentifikasi sebagai Kujtim Fejzulai, 20, telah dibunuh oleh polisi.
Kedua masjid berada di pinggiran barat Wina. Keduanya adalah Masjid Melit Ibrahim di distrik Ottakring dan Masjid Tewhid di daerah Meidling. ( Baca juga: Imbas Serangan Teror Wina, Austria Tutup Dua Masjid )
Menurut Menteri Integrasi Austria, Susanne Raab satu dari dua masjid tersebut dibangun tanpa seizin pemerintah Austria. "Hanya satu dari masjid yang secara resmi terdaftar," ucapnya.
Menurut laporan Kronen Zeitung, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (10/11/2020), polisi menggerebek apartemen, rumah, bisnis, dan tempat asosiasi di provinsi Styria, Carinthia, Wina dan Austria Bawah.
"Operasi tersebut menargetkan orang-orang yang dicurigai termasuk atau mendukung gerakan Hamas, yang diakui sebagai organisasi teroris di Austria dan Ikhwanul Muslimin," bunyi laporan Kronen Zeitung, mengutip kantor kejaksaan di kota Graz.
Kantor kejaksaan Graz mengatakan bahwa lebih dari 70 orang sedang diselidiki karena dicurigai memiliki dan mendukung Hamas dan Ikhwanul Muslimin. ( Baca juga:Usai Serangan Teror Wina, Kanselir Kurz Sebut Politik Islam Berbahaya )
Sementara itu, terkait dengan operasi ini Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer mengatakan Wina tidak akan mengizinkan keberadaan organisasi kriminal atau ekstrimis di Austria.
"Kami menentang organisasi kriminal, ekstremis dan tidak manusiawi ini dengan segala ketegasan dan semua kemampuan supremasi hukum," ucapnya.
Sebelumnya, pemerintah Austria telah memerintahkan penutupan dua masjid di Wina. Dua masjid itu diperintahkan ditutup karena sering dikunjungi oleh tersangka teroris yang menembak mati empat orang di pusat kota pekan lalu.
Penembakan pada hari Senin pekan lalu adalah serangan teror besar pertama di Austria dalam beberapa dekade. Pelaku serangan yang diidentifikasi sebagai Kujtim Fejzulai, 20, telah dibunuh oleh polisi.
Kedua masjid berada di pinggiran barat Wina. Keduanya adalah Masjid Melit Ibrahim di distrik Ottakring dan Masjid Tewhid di daerah Meidling. ( Baca juga: Imbas Serangan Teror Wina, Austria Tutup Dua Masjid )
Menurut Menteri Integrasi Austria, Susanne Raab satu dari dua masjid tersebut dibangun tanpa seizin pemerintah Austria. "Hanya satu dari masjid yang secara resmi terdaftar," ucapnya.
(esn)
Lihat Juga :