Stockholm Diprediksi Miliki Kekebalan Kelompok atas Covid-19 pada Juni
loading...
A
A
A
STOCKHOLM - Profesor matematika di Universitas Stockholm, Swedia, Tom Britton menuturkan, semakin banyak orang yang terinfeksi Covid-19 dan menjadi kebal, semakin sulit bagi virus itu untuk menyebar dalam suatu populasi. Tetapi, jika kekebalan kawanan tidak tercapai sebelum pembatasan dicabut, gelombang kedua infeksi dapat terjadi.
Dalam prognosis yang diperbarui, Britton, seperti dilansir Sputnik pada Senin (11/5/2020), memperkirakan bahwa Stockholm akan mencapai kekebalan kawanan terhadap Covid-19 pada bulan Juni.
Menurut pemodelan matematikanya yang baru, kekebalan kelompok dapat dicapai dengan 40-45 persen populasi telah terinfeksi Covid-19, bukan 60 persen, seperti yang dinyatakan sebelumnya. Namun, menurut Britton, karena penyebaran yang lebih lambat, ini hanya akan terjadi pada pertengahan Juni bukan Mei, seperti yang diperkirakan sebelumnya.
"Kami telah menggunakan model sederhana dengan angka reproduksi 2,5 (ketika setiap orang rata-rata menginfeksi 2,5 orang) dan menyimpulkan bahwa kekebalan kawanan itu terjadi sekitar 40-45 persen, bukan 60 persen," kata Britton.
Ahli epidemiologi negara Swedia, Anders Tegnell menemukan prognosis bahwa Stockholm mungkin mencapai kekebalan kelompok pada bulan Juni masuk akal.
"Ya, tapi saya pikir kita harus berhati-hati tentang apa yang kita maksudkan dengan kekebalan kawanan. Meski begitu, bukan berarti bahayanya sudah berakhir. Kami masih akan memiliki banyak spread, tetapi pada level yang lebih rendah. Ini bukan sinyal bahwa semuanya bisa kembali normal," ucap Tegnel.
Sejauh ini, terdapat 26.322 kasus infeksi Covid-19, dengan hampir 5.000 orang pulih dan 3.225 kematian. Ini menjadikan Swedia negara Skandinavia yang paling terdampak virus tersebut.
Tapi, tidak seprti kebanyakan negara Skandinavia yang lain, Swedia telah secara konsisten menentang penguncian wajib dan langkah-langkah ketat. Stockholm mengandalkan sebagian besar tindakan pencegahan sukarela berdasarkan pada rasa saling percaya antara pihak berwenang dan penduduk dalam menanggulangi penyebaran virus ini.
Dalam prognosis yang diperbarui, Britton, seperti dilansir Sputnik pada Senin (11/5/2020), memperkirakan bahwa Stockholm akan mencapai kekebalan kawanan terhadap Covid-19 pada bulan Juni.
Menurut pemodelan matematikanya yang baru, kekebalan kelompok dapat dicapai dengan 40-45 persen populasi telah terinfeksi Covid-19, bukan 60 persen, seperti yang dinyatakan sebelumnya. Namun, menurut Britton, karena penyebaran yang lebih lambat, ini hanya akan terjadi pada pertengahan Juni bukan Mei, seperti yang diperkirakan sebelumnya.
"Kami telah menggunakan model sederhana dengan angka reproduksi 2,5 (ketika setiap orang rata-rata menginfeksi 2,5 orang) dan menyimpulkan bahwa kekebalan kawanan itu terjadi sekitar 40-45 persen, bukan 60 persen," kata Britton.
Ahli epidemiologi negara Swedia, Anders Tegnell menemukan prognosis bahwa Stockholm mungkin mencapai kekebalan kelompok pada bulan Juni masuk akal.
"Ya, tapi saya pikir kita harus berhati-hati tentang apa yang kita maksudkan dengan kekebalan kawanan. Meski begitu, bukan berarti bahayanya sudah berakhir. Kami masih akan memiliki banyak spread, tetapi pada level yang lebih rendah. Ini bukan sinyal bahwa semuanya bisa kembali normal," ucap Tegnel.
Sejauh ini, terdapat 26.322 kasus infeksi Covid-19, dengan hampir 5.000 orang pulih dan 3.225 kematian. Ini menjadikan Swedia negara Skandinavia yang paling terdampak virus tersebut.
Tapi, tidak seprti kebanyakan negara Skandinavia yang lain, Swedia telah secara konsisten menentang penguncian wajib dan langkah-langkah ketat. Stockholm mengandalkan sebagian besar tindakan pencegahan sukarela berdasarkan pada rasa saling percaya antara pihak berwenang dan penduduk dalam menanggulangi penyebaran virus ini.
(esn)