Salwan Momika Si Pembakar Al-Quran Ditembak Mati saat Live TikTok, Swedia Salahkan Kekuatan Asing
loading...

Salwan Momika si pembakar Al-Quran ditembak mati saat live TikTok di sebuah rumah di Swedia. Swedia salahkan kekuatan asing. Foto/via NDTV
A
A
A
STOCKHOLM - Salwan Momika, pengungsi Irak yang membakar Al-Quran, telah ditembak mati saat live TikTok di sebuah rumah di kota Sodertalje, Swedia, pada Rabu malam. Perdana Menteri (PM) Swedia Ulf Kristersson salahkan “kekuatan asing” dalam pembunuhan tersebut.
Momika, yangdikenal sebagai juru kampanye anti-Islam, ditembak mati hanya beberapa jam sebelum putusan pengadilannya terkait pembakaran Al-Quran dijatuhkan.
Polisi menangkap lima orang atas pembunuhan Salwan Momika (38). Pihak berwenang tidak mengatakan apakah penembak itu termasuk di antara mereka yang ditangkap.
Momika, seorang pengungsi Irak dengan masa lalu yang kelam, membuat marah banyak orang di Swedia dan di seluruh dunia dengan membakar salinan Al-Quran dalam demonstrasi publik.
Baca Juga: Salwan Momika, Pria Pembakar Al-Qur'an Ditembak Mati di Swedia
Pengadilan Stockholm menolak menyidangkan kasus terhadap Momika setelah kematiannya. Disebutkan bahwa vonis untuk pria lain dalam persidangan pidana yang sama atas "pelanggaran agitasi terhadap kelompok etnis atau nasional" akan ditunda hingga Senin depan.
PM Kristersson menuduh “kekuatan asing” terlibat, dengan mengatakan kepada wartawan bahwa ada kekhawatiran bahwa pembunuhan itu mungkin terkait dengan negara lain.
"Saya dapat meyakinkan Anda bahwa dinas keamanan terlibat secara mendalam karena jelas ada risiko bahwa ada hubungan dengan kekuatan asing," katanya, seperti dikutip The Guardian, Jumat (31/1/2025).
Wakil PM Swedia Ebba Busch mengutuk pembunuhan itu. "Ini adalah ancaman bagi demokrasi bebas kita. Ini harus dihadapi dengan kekuatan penuh masyarakat kita," tulisnya di X.
Dinas Keamanan Swedia mengatakan polisi memimpin penyelidikan.”Tetapi kami mengikuti perkembangan peristiwa dengan seksama untuk melihat dampak apa yang mungkin terjadi pada keamanan Swedia,” katanya.
Momika, yangdikenal sebagai juru kampanye anti-Islam, ditembak mati hanya beberapa jam sebelum putusan pengadilannya terkait pembakaran Al-Quran dijatuhkan.
Polisi menangkap lima orang atas pembunuhan Salwan Momika (38). Pihak berwenang tidak mengatakan apakah penembak itu termasuk di antara mereka yang ditangkap.
Momika, seorang pengungsi Irak dengan masa lalu yang kelam, membuat marah banyak orang di Swedia dan di seluruh dunia dengan membakar salinan Al-Quran dalam demonstrasi publik.
Baca Juga: Salwan Momika, Pria Pembakar Al-Qur'an Ditembak Mati di Swedia
Pengadilan Stockholm menolak menyidangkan kasus terhadap Momika setelah kematiannya. Disebutkan bahwa vonis untuk pria lain dalam persidangan pidana yang sama atas "pelanggaran agitasi terhadap kelompok etnis atau nasional" akan ditunda hingga Senin depan.
PM Kristersson menuduh “kekuatan asing” terlibat, dengan mengatakan kepada wartawan bahwa ada kekhawatiran bahwa pembunuhan itu mungkin terkait dengan negara lain.
"Saya dapat meyakinkan Anda bahwa dinas keamanan terlibat secara mendalam karena jelas ada risiko bahwa ada hubungan dengan kekuatan asing," katanya, seperti dikutip The Guardian, Jumat (31/1/2025).
Wakil PM Swedia Ebba Busch mengutuk pembunuhan itu. "Ini adalah ancaman bagi demokrasi bebas kita. Ini harus dihadapi dengan kekuatan penuh masyarakat kita," tulisnya di X.
Dinas Keamanan Swedia mengatakan polisi memimpin penyelidikan.”Tetapi kami mengikuti perkembangan peristiwa dengan seksama untuk melihat dampak apa yang mungkin terjadi pada keamanan Swedia,” katanya.
Lihat Juga :