Rusia Sebut Mundurnya AS Lemahkan Perjanjian Open Skies
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia sangat menyesalkan keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mundur dari Perjanjian Open Skies. Moskow menyatakan, mundurnya AS telah melemahkan perjanjian itu dan membuat kelangsungan hidup perjanjian itu tidak jelas.
Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih secara resmi telah mengkonfirmasi bahwa AS tidak lagi menjadi bagian dalam Perjanjian Open Skies. Washington menyalahkan Rusia sebagai pihak yang melanggar perjanjian tersebut tanpa memberikan bukti. ( )
Sebelumnya, kepala negosiator Rusia di pembicaraan Wina tentang keamanan militer dan masalah kontrol senjata, Konstantin Gavrilov menuturkan, adalah hak dari AS untuk bertahan atau keluar dari Perjanjian Open Skies. Moskow juga mengatakan, mereka akan tetap terbuka jika pemerintahan baru AS kelak akan membawa Washington bergabung kembali dengan kesepakatan tersebut.
"Kami selalu mengatakan, jika AS menganggap perlu untuk menarik diri (dari Perjanjian Open Skies), ini adalah haknya. Kembali atau tidak, ini juga merupakan pilihan pemerintahan AS yang baru. Kami pada prinsipnya tidak mengesampingkan kemungkinan ini, semuanya ada di tangan Amerika," ucapnya.
Dia kemudian mengatakan setelah Washington mundur dari perjanjian itu, sejumlah tugas praktis akan menjadi agenda, termasuk distribusi biaya keuangan terkait dengan aktivitas Open Skies Consultative Commission (OSCC), menunjuk dua ketua kelompok kerja tidak resmi sebagai pengganti perwakilan AS dan menentukan status AS.
Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih secara resmi telah mengkonfirmasi bahwa AS tidak lagi menjadi bagian dalam Perjanjian Open Skies. Washington menyalahkan Rusia sebagai pihak yang melanggar perjanjian tersebut tanpa memberikan bukti. ( )
Sebelumnya, kepala negosiator Rusia di pembicaraan Wina tentang keamanan militer dan masalah kontrol senjata, Konstantin Gavrilov menuturkan, adalah hak dari AS untuk bertahan atau keluar dari Perjanjian Open Skies. Moskow juga mengatakan, mereka akan tetap terbuka jika pemerintahan baru AS kelak akan membawa Washington bergabung kembali dengan kesepakatan tersebut.
"Kami selalu mengatakan, jika AS menganggap perlu untuk menarik diri (dari Perjanjian Open Skies), ini adalah haknya. Kembali atau tidak, ini juga merupakan pilihan pemerintahan AS yang baru. Kami pada prinsipnya tidak mengesampingkan kemungkinan ini, semuanya ada di tangan Amerika," ucapnya.
Dia kemudian mengatakan setelah Washington mundur dari perjanjian itu, sejumlah tugas praktis akan menjadi agenda, termasuk distribusi biaya keuangan terkait dengan aktivitas Open Skies Consultative Commission (OSCC), menunjuk dua ketua kelompok kerja tidak resmi sebagai pengganti perwakilan AS dan menentukan status AS.
(esn)