Jadi Target Komunitas Gay Ekstrimis, Pria Brasil Minta Suaka ke Rusia

Minggu, 22 November 2020 - 16:29 WIB
loading...
Jadi Target Komunitas Gay Ekstrimis, Pria Brasil Minta Suaka ke Rusia
Jadi target komunitas gay ekstrimis, pria Brasil minta suaka ke Rusia. Foto/Russia Today
A A A
MOSKOW - Seorang pria Brasil yang dituduh menyerang sebuah perusahaan film karena menggambarkan Yesus Kristus sebagai homoseksual telah meminta suaka kepada Rusia . Pria itu sendiri telah ditangkap di Moskow pada September lalu atas permintaan Interpol.

Eduardo Fauzi termasuk di antara lima tersangka yang menurut jaksa terlibat dalam percobaan pembunuhan dan ditahan atas daftar nama polisi internasional di Rusia setelah ditambahkan ke daftar orang yang dicari.

Fauzi dituduh melempar bom molotov di studio film Portados Fundos di Rio de Janeiro, membahayakan nyawa seorang penjaga keamanan yang berada di dalam gedung pada saat itu.



Perusahaan film tersebut pernah terlibat dalam pembuatan 'The First Temptation of Christ,' sebuah komedi yang memicu kemarahan di Brasil saat ditayangkan di layanan streaming Netflix. Lebih dari dua juta orang telah menandatangani petisi yang menyebut film itu dilarang. Dalam film itu karakter Yesus membawa pulang seorang lelaki sebagai pacar yang diduga untuk bertemu keluarganya.

Saat diekstradisi ke Brasil untuk diadili, Fauzi mengkliam dirinya sebagai pengungsi. Pengacaranya mengatakan bahwa jika dipulangkan, hidupnya akan terancam oleh "komunitas gay ekstremis."

Menurut pengacaranya, Vitaly Chernykh, para aktivis gay mengancamnya dengan pembalasan, menyatakan bahwa mereka tidak akan mentolerir manifestasi homofobia dan agresi.

"Menurutnya, lingkaran gay ini terkait dengan perdagangan narkoba," tambah pengacara tersebut

"Fauzi percaya bahwa ketika dia diekstradisi dan masuk ke penjara lokal, negara Brasil tidak akan bisa melindunginya," kata Chernykh seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (22/11/2020).

Chernykh berpendapat bahwa Fauzi merasa lebih aman di Rusia, di mana mereka lebih serius dalam melindungi keyakinan orang beriman dan perlindungan terhadap orang beriman itu sendiri.(Baca juga: Putin Ledek Kedutaan AS karena Kibarkan Bendera LGBT )

"Film tersebut menyinggung keyakinan Kristen (kliennya), tetapi di Brasil tidak ada yang peduli," ujarnya.

Kementerian Dalam Negeri Rusia sekarang akan mewawancarai Fauzi di penjara untuk menilai klaimnya dan akan memutuskan apakah akan memberinya suaka. Mengingat visa Brasil Fauzi sekarang telah kedaluwarsa, dia kemungkinan besar akan dideportasi jika aplikasinya tidak berhasil.

Ketegangan atas hak LGBT biasa terjadi di negara Amerika Selatan, yang memiliki beberapa hak dan perlindungan paling komprehensif untuk komunitas di seluruh dunia. Namun, pada saat yang sama, Brasil adalah komunitas Katolik terbesar di dunia, dan pemerintah sayap kanannya saat ini telah berulang kali bentrok dengan para aktivis.

Tahun lalu, Jair Bolsonaro, Presiden negara itu, mengkritik keputusan Mahkamah Agung yang menyamakan homofobia dengan bentuk diskriminasi lain, seperti rasisme. Di masa lalu, Presiden populis itu mengklaim bahwa dia tidak akan mampu mencintai seorang putra homoseksual.(Baca juga: Presiden Polandia Sebut LGBT Lebih Menghancurkan dari Komunisme )
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1072 seconds (0.1#10.140)