Diplomat AS: Iran Akan Menyesal Jika Serang atau Bunuh Warga Amerika

Sabtu, 21 November 2020 - 02:11 WIB
loading...
Diplomat AS: Iran Akan...
Perwakilan Khusus Amerika Serikat untuk Iran Elliot Abrams. Foto/REUTERS
A A A
RIYADH - Seorang diplomat senior Amerika Serikat (AS) mengatakan Washington tidak akan berdiam diri jika Iran atau aktivitas terorisnya membunuh warga Amerika. Dia memperingatkan Teheran untuk tidak menguji tekad Washington.

"Jika Iran dan proksinya terlibat dalam kegiatan militer dan kegiatan teroris yang membunuh orang Amerika, mereka akan menyesal," kata Perwakilan Khusus Amerika Serikat untuk Iran Elliot Abrams dalam wawancaranya dengan Al Arabiya English yang dilansir Sabtu (21/11/2020).

Abrams berbicara setelah perjalanan ke Israel, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk membicarakan Iran dan perilakunya yang tidak stabil di wilayah tersebut. (Baca: Israel Ternyata Lakukan Operasi Senyap di Iran, Tewaskan Orang Nomor 2 al-Qaeda )

Meskipun Abrams mengatakan AS tidak mencari konflik dengan negara mana pun, diplomat AS itu memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap orang Amerika akan menghasilkan reaksi AS yang sangat kuat.

"Setiap reaksi AS akan sepenuhnya tergantung pada perilaku Republik Islam," katanya.

Kampanye tekanan maksimum pemerintahan Donald Trump akan berlanjut di minggu-minggu dan bulan-bulan terakhir masa jabatannya sebagai presiden AS.

“Program sanksi secara umum akan terus berlanjut. Kami tidak pernah mengumumkan sanksi sebelumnya, tapi ini adalah kampanye tekanan maksimum. Akan ada sanksi lagi pada November dan Desember, jadi Anda bisa mengharapkan itu, ya," kata Abrams. (Baca juga: Obama Sindir Trump Mungkin Diseret Navy SEAL Keluar dari Gedung Putih )

Adapun kesepakatan nuklir Iran yang baru, Abrams memperingatkan agar tidak kehilangan momentum yang dibangun sebagai pengaruh oleh pemerintahan Trump. Pemerintah Trump pada 2018 lalu menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 yang ditandatangani oleh Iran dan P5 + 1 (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China).

“Jika Anda mencoba untuk kembali ke (Joint Comprehensive Plan of Action/Rencana Aksi Komprehensif Bersama) dan membuang semua pengaruh itu, hasilnya akan sangat, sangat disayangkan bagi Amerika Serikat dan untuk semua teman dan mitra kita di kawasan dan semua Tetangga Iran," paparnya.

Abrams merujuk pada komentar presiden terpilih AS Joe Biden sebelumnya bahwa ia bermaksud membawa AS untuk bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir Iran.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
10 Negara Terluas di...
10 Negara Terluas di Dunia, Adakah Indonesia?
4 Alasan Elon Musk Akan...
4 Alasan Elon Musk Akan Dijadikan Nama Kapal Induk AS Terbaru, Salah Satunya Simbol Kebangkitan Militer
Insiden Paling Memalukan,...
Insiden Paling Memalukan, Tank AS Tenggelam di Rawa di dekat Perbatasan Belarusia, 4 Tentara Tewas
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
Selamatkan Puluhan Warga...
Selamatkan Puluhan Warga Korsel dari Kebakaran Hutan, WNI Bisa Dapat Visa Jangka Panjang
Dahsyatnya Ledakan Pipa...
Dahsyatnya Ledakan Pipa Gas Petronas serasa Gempa Bumi, Suhu Capai 1.000 Derajat Celsius
Rekomendasi
Janji Manis Wamenaker,...
Janji Manis Wamenaker, Bakal Rekrut Kembali Korban PHK Sritex
Daya Beli Turun Saat...
Daya Beli Turun Saat Lebaran 2025, Mal Ramai Tapi Minim yang Belanja
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
Berita Terkini
10 Negara Terkecil di...
10 Negara Terkecil di Dunia, Mayoritas Luasnya Lebih Kecil Dibandingkan Ukuran New York
5 jam yang lalu
10 Negara Terluas di...
10 Negara Terluas di Dunia, Adakah Indonesia?
6 jam yang lalu
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran, AS Tak Bisa Berbuat Banyak
7 jam yang lalu
Israel Ingin Rebut Wilayah...
Israel Ingin Rebut Wilayah yang Lebih Luas, Hamas Siap Melawan
8 jam yang lalu
Siapa Sheikh Mohammed...
Siapa Sheikh Mohammed bin Zayed? Presiden UEA yang Dijadikan Nama Jalan Tol di Indonesia
9 jam yang lalu
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
10 jam yang lalu
Infografis
Lawan Houthi, AS akan...
Lawan Houthi, AS akan Kerahkan Kapal Induk Nuklir Kedua
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved