Jet Tempur Siluman J-20 China vs F-22 Raptor AS, Hebat Mana?

Sabtu, 21 November 2020 - 00:00 WIB
loading...
Jet Tempur Siluman J-20...
Jet tempur siluman F-22 Raptor Amerika Serikat (kiri) dan jet tempur siluman J-20 China. Foto/Military Watch Magazine
A A A
BEIJING - Bagian penting dari modernisasi militer China yang sedang berlangsung adalah J-20 , jet tempur siluman pertama negara itu.

J-20, kemungkinan didasarkan pada desain pesawat tempur Amerika Serikat (AS) yang dicuri, terlihat sangat mirip dengan F-22 Raptor Angkatan Udara AS. Namun penampilan bukan satu-satunya kesamaan antara dua jet tempur generasi kelima tersebut.

Selain kapal induk China dan program rudal balistik, tidak ada sistem senjata yang menarik perhatian sebanyak J-20 Mighty Dragon, pesawat tempur siluman pertama China.

Pesawat ini adalah pesawat tempur siluman generasi kelima operasional ketiga di dunia, satu-satunya dalam layanan resmi yang tidak dirancang oleh AS atau sekutunya.

Dua jet tempur J-20 pernah terlihat di pangkalan udara China dekat perbatasan India bulan lalu setelah ketegangan antara kedua negara meningkat. Dua jet tempur J-20 diperlihatkan melakukan serangan dalam latihan tempur yang rekaman videonya dirilis oleh media pemerintah China. (Baca: Penjelasan Jet Tempur J-20 China Bisa 'Lumpuhkan' F-35 dan F-22 AS Jika Bentrok )

Penilaian konvensional menyatakan bahwa J-20 saat ini tidak dapat menghadapi F-22 Angkatan Udara AS dalam pertempuran udara langsung. Tapi J-20, dan program jet tempur siluman China secara keseluruhan, masih muda, dan mungkin sangat matang.

J-20 vs F-22

Pengembangan J-20 dimulai dengan sungguh-sungguh setelah F-22 diluncurkan. Spesifikasi pastinya tidak diketahui, tetapi diyakini mampu mencapai kecepatan maksimum mendekati Mach 2 (1.535mph), ketinggian langit-langit sekitar 60.000 kaki, dan jangkauannya hampir 700 mil.

Jet tersebut, kemungkinan didasarkan pada rencana yang dicuri dari program pesawat siluman Amerika, melakukan uji terbang pertamanya pada tahun 2011 dan memasuki layanan resmi pada tahun 2017. Diperkirakan 50 hingga 60 unit J-20 dengan nomor yang tidak diketahui sedang dibangun.

Sebuah ruang senjata internal yang besar mampu membawa setidaknya empat rudal udara-ke-udara (air-to-air) jarak jauh, sementara dua ruang lateral masing-masing dapat menampung satu rudal jarak pendek. China juga telah bereksperimen dengan cantelan eksternal yang memungkinkan J-20 membawa empat rudal tambahan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1082 seconds (0.1#10.140)