Iran: Biden Bisa Cabut Sanksi dengan Tiga Perintah Eksekutif

Rabu, 18 November 2020 - 22:28 WIB
loading...
Iran: Biden Bisa Cabut Sanksi dengan Tiga Perintah Eksekutif
Menlu Iran Mohammad Javad Zarif. Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Mohammad Javad Zarif menyatakan Teheran akan sepenuhnya menerapkan kesepakatan nuklir 2015 jika Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden cabut sanksi pada Iran.

Menurut Zarif, pencabutan sanksi AS itu dapat dilakukan dengan cepat melalui tiga perintah eksekutif.

“Jika Biden bersedia memenuhi komitmen AS, kami juga dapat segera kembali ke komitmen penuh kami dalam perjanjian dan negosiasi dimungkinkan dalam kerangka P5 + 1 (enam kekuatan dunia dalam perjanjian),” ujar Zarif dalam wawancara yang diposting di situs pemerintah Iran pada Rabu (18/11).



"Kami siap membahas bagaimana Amerika Serikat dapat masuk kembali dalam perjanjian itu," ungkap Zarif. (Baca Juga: Iran Mengaku Siap Kembali Terima AS Dalam Kesepakatan Nuklir)

Dia menambahkan, “Situasi akan membaik dalam beberapa bulan ke depan. Biden dapat mencabut semua sanksi dengan tiga perintah eksekutif." (Lihat Infografis: Obama: Cuma Diktator yang Lakukan Apa Saja demi Berkuasa)

Joe Biden berjanji bergabung kembali dengan perjanjian 2015, yang disetujui Washington ketika dia menjadi wakil presiden pada era Barack Obama, jika Iran juga kembali pada kepatuhan. (Lihat Video: KA Gajayana Meluncur Sendiri Tanpa Lokomotif Tabrak Alat Berat)

Tetapi para diplomat dan pengamat mengatakan hal itu tidak mungkin terjadi dalam semalam karena kedua musuh yang tidak saling percaya itu juga menginginkan komitmen tambahan.

Dalam kesepakatan dengan AS dan kekuatan dunia lainnya, Iran setuju membatasi program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi. Iran mulai melanggar kesepakatan nuklir setelah Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan itu pada 2018 dan mulai menerapkan sanksi sepihak terhadap Teheran.

Zarif tidak menuntut kompensasi apa pun dari Amerika Serikat, tidak seperti para pemimpin Iran seperti Presiden Hassan Rouhani yang menuntut imbalan atas "kerusakan" yang diderita Iran akibat sanksi AS yang diperbarui.

Para petinggi Iran secara implisit berpendapat Washington harus membayar kembali pendapatan minyak Teheran yang hilang akibat sanksi tersebut.

"Ini dapat dilakukan secara otomatis, dan tanpa perlu menetapkan persyaratan, Amerika Serikat menjalankan tugasnya berdasarkan (Resolusi Dewan Keamanan) 2231 (mencabut sanksi) dan kami akan melaksanakan komitmen kami berdasarkan kesepakatan nuklir," papar Zarif dalam rekaman video wawancara yang dirilis surat kabar Iran.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1753 seconds (0.1#10.140)