Dituding Pakistan Dukung Kelompok Teroris, India Meradang

Senin, 16 November 2020 - 15:40 WIB
loading...
Dituding Pakistan Dukung...
India membantah keras tudingan Pakistan bahwa mereka mendukung kelompok teroris di negara tetangga itu. Foto/Ist
A A A
NEW DELHI - India membantah keras tudingan Pakistan bahwa mereka mendukung kelompok teroris di negara tetangga itu. Kementerian Luar Negeri India menyebutnya sebagai satu lagi latihan propaganda anti-India yang sia-sia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri India, Anurag Srivastava, seperti dilansir Sputnik pada Senin (16/11/2020), mengatakan bahwa apa yang disebut klaim "bukti" terhadap New Delhi mendukung kelompok teroris adalah dibuat-buat dan mewakili khayalan imajinasi.

“Konferensi pers adalah upaya yang disengaja dari pihak pemerintah Pakistan untuk mengalihkan fokus dari kegagalan politik dan ekonomi internal. Ini juga berusaha untuk membenarkan terorisme lintas batas, termasuk pelanggaran gencatan senjata dan infiltrasi di LoC dan IB (Perbatasan Internasional)," ucapnya.

Dituding Pakistan Dukung Kelompok Teroris, India Meradang


Dia mengingatkan Islamabad tentang pernyataan Perdana Menteri Imran Khan yang mengakui keberadaan 40 ribu teroris di wilayahnya dan pernyataan Menteri Sains dan Teknologi Pakistan, Chaudhry Fawad Hussain tentang keterlibatan dan keberhasilan Islamabad melakukan serangan teror di Pulwama, yang menewaskan puluhan tentara India.

Sebelumnya diwartakan, Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi mengatakan, India sedang mengejar agenda untuk mengguncang Pakistan. Dia menyebut, New Delhi berada di belakang gelombang baru serangan teror di Pakistan dan Islamabad telah memiliki buktinya.

"New Delhi terus mensponsori terorisme di tanah Pakistan," ucap Qureshi dalam konferensi pers di Islamabad, sembari menunjukan dokumen yang dia sebut sebagai bukti tak terbantahkan atas klaimnya tersebut. ( )
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1576 seconds (0.1#10.140)