PM Pakistan: Kami Ditekan Negara Sahabat untuk Akui Negara Israel

Senin, 16 November 2020 - 09:38 WIB
loading...
PM Pakistan: Kami Ditekan...
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengaku ditekan negara-negara sahabat untuk mengakui negara Israel. Foto/Anadolu Agency/Hussain Ali
A A A
ISLAMABAD - Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan mengungkapkan bahwa negaranya ditekan oleh negara-negara sahabat untuk mengakui negara Israel . Namun, dia tidak merinci negara-negara sahabat yang membuat tekanan tersebut.

"Kami telah di bawah tekanan dari negara-negara sahabat untuk mengakui Israel, namun, kami tidak akan melakukannya tanpa penyelesaian yang adil untuk Palestina," katanya pada akhir pekan lalu.

(Baca juga : KO Mike Tyson, Lennox Lewis Sebut Dirinya Petarung 5 Dimensi )

Dia menunjukkan bahwa tekanan itu berkaitan dengan negara-negara yang sudah mengakui negara Israel. Dia belum merespons hal tersebut. "Karena hubungan persaudaraan yang tidak ingin kami rusak," ujarnya, seperti dikutip Middle East Monitor, Minggu (15/11/2020). (Baca: Israel Ternyata Lakukan Operasi Senyap di Iran, Tewaskan Orang Nomor 2 al-Qaeda )

PM Khan dianggap sebagai salah satu pendukung paling menonjol dari perjuangan Palestina dan telah menyatakan dalam wawancara sebelumnya bahwa Pakistan tidak akan pernah mengakui Israel.

(Baca juga : Utsman Bin Affan: 9 Kemuliaan Bagi yang Shalat Tepat Waktu )

Dia mengaku tetap mempertimbangkan tujuan Palestina. "Sebagaimana kehendak pemimpin besar Muhammad Ali Jinnah yang jiwanya terbang bersama jiwa ulama Muhammad Iqbal, semoga Allah mengasihani mereka," katanya merujuk pada para pemimpin Pakistan terdahulu yang pro dengan perjuangan Palestina.

Sekadar diketahui, sudah ada beberapa negara Arab yang mengakui atau menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Mereka di antaranya, Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Bahrain dan yang terbaru Sudan.

Arab Saudi sejauh menolak melakukan normalisasi hubungan dengan Israel selama negara Palestina yang merdeka belum berdiri. Namun, para pejabat Israel kerap secara terbuka mengakui bahwa kedua negara melakukan kerjasama secara rahasia.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1253 seconds (0.1#10.140)