Rusia Siap Pasok Sistem Pertahanan Udara di Pangkalan Sudan
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia menyatakan siap memasok sistem pertahanan udara untuk pangkalan angkatan laut yang akan dibangun di Sudan .
Rusia mengungkapkan kesiapannya mengirim persenjataan dan peralatan militer untuk Sudan secara gratis dengan tujuan mempertahankan sistem pertahanan udara untuk pangkalan tersebut.
"Proyek tersebut bermula dari keinginan bersama Moskow dan Khartoum untuk memperkuat dan mengembangkan kerja sama militer guna meningkatkan kapasitas pertahanan kedua negara," papar pernyataan Rusia.
Moskow menambahkan, "Kehadiran pangkalan logistik angkatan laut Rusia di Sudan, yang ditetapkan untuk tujuan pertahanan, bertemu dengan tujuan menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan, dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara lain." (Baca Juga: Lavrov: Biden Mungkin akan Mengekor Obama Soal Kebijakan Terhadap Rusia)
Rusia sebelumnya telah mengungkap draf kesepakatan dengan Khartoum untuk membangun pangkalan logistik angkatan laut di pantai Sudan, Laut Merah. (Lihat Infografis: KTT ASEAN Digelar di Tengah Pergolakan Kekuatan Global)
Rencana pangkalan angkatan laut itu akan mampu mengakomodasi 300 tentara dan pegawai seperti disebutkan dalam kesepakatan. “Kapal-kapal yang dilengkapi peralatan nuklir harus melaksanakan persyaratan keselamatan lingkungan dan nuklir,” ungkap isi proposal kesepakatan itu, dilansir Memo. (Lihat Video: Badai Topan Vamco Terjang Filipina, 32 Desa Terendam Banjir)
Tak lebih dari empat kapal dapat berlabuh di pangkalan itu secara bersamaan.
Perdana Menteri (PM) Rusia Mikhail Mishustin mengumumkan dalam pernyataan resmi bahwa draf kesepakatan yang awalnya dibahas dengan Sudan akan diajukan pada presiden Rusia.
Pernyataan itu menunjukkan bahwa Sudan telah menyetujui pembangunan pangkalan logistik angkatan laut itu di wilayahnya.
Rusia mengungkapkan kesiapannya mengirim persenjataan dan peralatan militer untuk Sudan secara gratis dengan tujuan mempertahankan sistem pertahanan udara untuk pangkalan tersebut.
"Proyek tersebut bermula dari keinginan bersama Moskow dan Khartoum untuk memperkuat dan mengembangkan kerja sama militer guna meningkatkan kapasitas pertahanan kedua negara," papar pernyataan Rusia.
Moskow menambahkan, "Kehadiran pangkalan logistik angkatan laut Rusia di Sudan, yang ditetapkan untuk tujuan pertahanan, bertemu dengan tujuan menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan, dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara lain." (Baca Juga: Lavrov: Biden Mungkin akan Mengekor Obama Soal Kebijakan Terhadap Rusia)
Rusia sebelumnya telah mengungkap draf kesepakatan dengan Khartoum untuk membangun pangkalan logistik angkatan laut di pantai Sudan, Laut Merah. (Lihat Infografis: KTT ASEAN Digelar di Tengah Pergolakan Kekuatan Global)
Rencana pangkalan angkatan laut itu akan mampu mengakomodasi 300 tentara dan pegawai seperti disebutkan dalam kesepakatan. “Kapal-kapal yang dilengkapi peralatan nuklir harus melaksanakan persyaratan keselamatan lingkungan dan nuklir,” ungkap isi proposal kesepakatan itu, dilansir Memo. (Lihat Video: Badai Topan Vamco Terjang Filipina, 32 Desa Terendam Banjir)
Tak lebih dari empat kapal dapat berlabuh di pangkalan itu secara bersamaan.
Perdana Menteri (PM) Rusia Mikhail Mishustin mengumumkan dalam pernyataan resmi bahwa draf kesepakatan yang awalnya dibahas dengan Sudan akan diajukan pada presiden Rusia.
Pernyataan itu menunjukkan bahwa Sudan telah menyetujui pembangunan pangkalan logistik angkatan laut itu di wilayahnya.