Erdogan: Turki Awasi Gencatan Senjata di Karabakh dengan Rusia

Kamis, 12 November 2020 - 07:47 WIB
loading...
Erdogan: Turki Awasi...
Tentara Azerbaijan menembakkan artileri ke Armenia pada 20 Oktober 2020. Foto/Azerbaijani Defense Ministry
A A A
ANKARA - Turki dan Rusia akan bersama memantau kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani Azerbaijan dan Armenia di Nagorno-Karabakh .

Pernyataan itu diungkapkan Presiden Turki Tayyip Erdogan. Kantor kepresidenan Turki menyatakan Erdogan membahas pembentukan "pusat bersama" dalam percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin kemarin.

"Presiden Erdogan mengatakan Turki akan terlibat pengawasan dan pemantauan kegiatan bersama dengan Rusia melalui pusat bersama di lokasi yang akan ditunjuk Azerbaijan di wilayah yang diselamatkan dari pendudukan Armenia," ungkap kantor kepresidenan Turki, dilansir Memo.

Dia menekankan pentingnya membuka koridor antara Azerbaijan dan Nakhchivan untuk memungkinkan kembalinya para pengungsi Azerbaijan. (Baca Juga: Erdogan pada Putin: Gencatan Senjata Nagorno-Karabakh Langkah Tepat)

Setelah gencatan senjata diumumkan, pengunjuk rasa Armenia menyerbu parlemen negara itu. Mereka memprotes langkah pemerintah Armenia yang setuju menyerahkan wilayah itu ke Azerbaijan. (Lihat Infografis: 4 Hal Ini Bisa Dilakukan Trump Setelah Lengser Presiden)

Kesepakatan gencatan senjata dan penandatanganan perjanjian damai terjadi setelah Azerbaijan merebut kota strategis Shusha pada Minggu. (Lihat Video: Ledakan Terjadi di Pemakaman Kota Jeddah, 2 Orang Terluka)

Gencatan senjata itu dipandang sebagai kemenangan Azerbaijan dan kekalahan Armenia. Namun gencatan senjata itu dapat mencegah kekalahan lebih besar yang dapat dialami Armenia.



Di sisi lain, gencatan senjata itu menegaskan peran Rusia sebagai penengah utama dalam konflik tersebut.

Sebelumnya dilaporkan Erdogan mengatakan pada Putin bahwa kesepakatan gencatan senjata Nagorno-Karabakh langkah tepat menuju solusi jangka panjang.

Pasukan penjaga perdamaian Rusia telah dikerahkan ke Nagorno-Karabakh pada Selasa sesuai kesepakatan gencatan senjata. Mereka bertugas menghentikan pertempuran selama enam pekan antara pasukan Azerbaijan dan etnis Armenia serta membekukan perolehan wilayah oleh Azerbaijan.

Turki adalah sekutu dekat Azerbaijan. Selama pertempuran, Turki memasok persenjataan untuk Azerbaijan hingga dapat merebut kembali sejumlah wilayah yang dikontrol etnis Armenia.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1585 seconds (0.1#10.140)