Korban Pemerkosaan Dibakar Bersama Suami dan Putrinya karena Lapor Polisi
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Seorang perempuan korban pemerkosaan di India dibakar bersama suami dan putrinya yang berusia 7 tahun setelah pasangan tersebut melapor ke polisi. Pelaku serangan mengerikan ini adalah tersangka pemerkosa.
Serangan—pemerkosaan dan pembakaran—terjadi di rumah keluarga korban di kota utara Gwalior. Ini adalah yang terbaru dari serangkaian insiden yang telah memicu protes di seluruh negeri dalam beberapa tahun terakhir.
Tersangka berusia 32 tahun memerkosa korban saat sedang sendirian di rumahnya pada 31 Oktober lalu. Tersangka dikenal sebagai teman suami perempuan tersebut. (Baca: Trump Kalah Pilpres AS, Istri Pertama Menyebutnya Pecundang Buruk )
"Tersangka mengancam perempuan terebut dengan konsekuensi yang mengerikan jika dia memberi tahu siapa pun tentang kejahatan itu," kata inspektur polisi setempat, Gwalior Amit Sanghi, seperti dikutip dari Hindustan Times, Kamis (12/11/2020).
Perempuan itu memberi tahu suaminya, yang kemudian pergi ke polisi untuk mengajukan Laporan Informasi Pertama (FIR).
Keluarga korban mengatakan bahwa petugas yang bertugas tidak memberikan laporan apapun, tetapi tersangka mengetahui bahwa polisi telah diberitahu dan tersangka datang lagi ke rumah keluarga korban.
"(Tersangka) memasuki rumah korban pada malam yang sama dan membakar suami korban," kata Sanghi.
"Ketika wanita dan putrinya yang berusia tujuh tahun bergegas untuk menyelamatkan pria itu, tersangka juga menuangkan bensin ke tubuh mereka dan membakar mereka," ujarnya. (Baca juga: Telan Viagra dan Pakai Krim Ereksi, Sopir Taksi Tewas saat Pesta Seks )
Tiga orang sekeluarga itu telah dibawa ke rumah sakit pemerintah dan berada dalam kondisi serius.
Tersangka juga dilaporkan menderita luka bakar dan sekarang diperkirakan menerima perawatan di rumah sakit swasta.
Polisi setempat telah meluncurkan pencarian pria itu di rumah sakit swasta di daerah tersebut. "Kami juga menanyakan tentang tuduhan yang dibuat oleh korban bahwa polisi di kantor polisi Thatipur tidak melayani aduan pemerkosaannya," papar Sanghi.
Masalah pemerkosaan di India pertama kali mendapat perhatian internasional setelah pemerkosaan berkelompok dan kematian ahli fisioterapi berusia 23 tahun Jyoti Singh di Delhi pada Desember 2012.
Singh meninggal dua minggu setelah dia diserang oleh enam pria saat bepergian dengan bus bersama seorang teman pria, yang juga dipukuli dengan parah.
Ribuan pengunjuk rasa kemudian turun ke jalan di ibu kota New Delhi dan di tempat lain, menuduh pemerintah negara bagian dan pusat gagal berbuat cukup untuk memberikan keamanan bagi perempuan.
Serangan—pemerkosaan dan pembakaran—terjadi di rumah keluarga korban di kota utara Gwalior. Ini adalah yang terbaru dari serangkaian insiden yang telah memicu protes di seluruh negeri dalam beberapa tahun terakhir.
Tersangka berusia 32 tahun memerkosa korban saat sedang sendirian di rumahnya pada 31 Oktober lalu. Tersangka dikenal sebagai teman suami perempuan tersebut. (Baca: Trump Kalah Pilpres AS, Istri Pertama Menyebutnya Pecundang Buruk )
"Tersangka mengancam perempuan terebut dengan konsekuensi yang mengerikan jika dia memberi tahu siapa pun tentang kejahatan itu," kata inspektur polisi setempat, Gwalior Amit Sanghi, seperti dikutip dari Hindustan Times, Kamis (12/11/2020).
Perempuan itu memberi tahu suaminya, yang kemudian pergi ke polisi untuk mengajukan Laporan Informasi Pertama (FIR).
Keluarga korban mengatakan bahwa petugas yang bertugas tidak memberikan laporan apapun, tetapi tersangka mengetahui bahwa polisi telah diberitahu dan tersangka datang lagi ke rumah keluarga korban.
"(Tersangka) memasuki rumah korban pada malam yang sama dan membakar suami korban," kata Sanghi.
"Ketika wanita dan putrinya yang berusia tujuh tahun bergegas untuk menyelamatkan pria itu, tersangka juga menuangkan bensin ke tubuh mereka dan membakar mereka," ujarnya. (Baca juga: Telan Viagra dan Pakai Krim Ereksi, Sopir Taksi Tewas saat Pesta Seks )
Tiga orang sekeluarga itu telah dibawa ke rumah sakit pemerintah dan berada dalam kondisi serius.
Tersangka juga dilaporkan menderita luka bakar dan sekarang diperkirakan menerima perawatan di rumah sakit swasta.
Polisi setempat telah meluncurkan pencarian pria itu di rumah sakit swasta di daerah tersebut. "Kami juga menanyakan tentang tuduhan yang dibuat oleh korban bahwa polisi di kantor polisi Thatipur tidak melayani aduan pemerkosaannya," papar Sanghi.
Masalah pemerkosaan di India pertama kali mendapat perhatian internasional setelah pemerkosaan berkelompok dan kematian ahli fisioterapi berusia 23 tahun Jyoti Singh di Delhi pada Desember 2012.
Singh meninggal dua minggu setelah dia diserang oleh enam pria saat bepergian dengan bus bersama seorang teman pria, yang juga dipukuli dengan parah.
Ribuan pengunjuk rasa kemudian turun ke jalan di ibu kota New Delhi dan di tempat lain, menuduh pemerintah negara bagian dan pusat gagal berbuat cukup untuk memberikan keamanan bagi perempuan.
(min)