Tetap Bersikeras, Trump Didesak Mengaku Kalah Pemilu
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersikeras membela sikapnya terkait pemilu presiden. Dia tetap menuntut transparansi dalam penghitungan suara dan sertifikasi pemilu.
“Kami yakin rakyat Amerika berhak mendapatkan transparansi penuh atas semua penghitungan suara dan sertifikasi pemilu, dan ini bukan lagi tentang pemilihan tunggal. Ini tentang integritas seluruh proses pemilihan kita,” papar Trump dalam pernyataan terbaru yang dirilis Fox News.
Dia menambahkan, “Sejak awal kami telah mengatakan bahwa semua surat suara yang sah harus dihitung dan semua surat suara ilegal tidak boleh dihitung, namun kami menemui perlawanan untuk prinsip dasar ini oleh Demokrat di setiap kesempatan.”
“Kami akan melanjutkan proses ini melalui setiap aspek hukum untuk menjamin rakyat Amerika percaya pada pemerintah kami. Saya tidak akan pernah menyerah berjuang untuk Anda dan bangsa kita," tutur Trump. (Baca Juga: ABC, CBS, NBC Potong Siaran Konferensi Pers Trump tentang Pemilu)
Walikota Philadelphia Jim Kenney pun melontarkan kritik keras pada Trump. “Trump perlu mengenakan celana besar, dia perlu mengakui fakta bahwa dia kalah, dan dia perlu memberi selamat kepada pemenang, seperti yang dilakukan Jimmy Carter, seperti yang dilakukan George HW Bush, dan terus terang seperti yang dilakukan Al Gore," ungkap Kenney. (Lihat Infografis: Andai Biden Mengunci Suara Nevada, Selesai Sudah Pilpres AS)
Sejauh ini, belum ada pemenang resmi di Pennsylvania, meskipun Joe Biden unggul di Keystone State. (Lihat Video: Unjuk Rasa Pro-Donald Trump Berlangsung di Luar Pusat Pemilihan)
Pejabat pemilu Philadelphia mengatakan bahwa lebih dari 40.000 surat suara masih tersisa untuk dihitung, dan itu bisa memakan waktu "beberapa hari".
Para pejabat mengklarifikasi bahwa jumlah tersebut tidak termasuk surat suara luar negeri dan militer AS, yang akan jatuh tempo hingga 10 November.
Ketua DPR Nancy Pelosi telah berbicara dengan media tentang pemilu tersebut. Dia senang dengan prospek Presiden terpilih Biden, tetapi juga membahas kekalahan Demokrat di DPR.
"Kami tidak memenangkan setiap pertarungan di DPR. Tapi kami memenangkan perang," ujar dia.
“Kami yakin rakyat Amerika berhak mendapatkan transparansi penuh atas semua penghitungan suara dan sertifikasi pemilu, dan ini bukan lagi tentang pemilihan tunggal. Ini tentang integritas seluruh proses pemilihan kita,” papar Trump dalam pernyataan terbaru yang dirilis Fox News.
Dia menambahkan, “Sejak awal kami telah mengatakan bahwa semua surat suara yang sah harus dihitung dan semua surat suara ilegal tidak boleh dihitung, namun kami menemui perlawanan untuk prinsip dasar ini oleh Demokrat di setiap kesempatan.”
“Kami akan melanjutkan proses ini melalui setiap aspek hukum untuk menjamin rakyat Amerika percaya pada pemerintah kami. Saya tidak akan pernah menyerah berjuang untuk Anda dan bangsa kita," tutur Trump. (Baca Juga: ABC, CBS, NBC Potong Siaran Konferensi Pers Trump tentang Pemilu)
Walikota Philadelphia Jim Kenney pun melontarkan kritik keras pada Trump. “Trump perlu mengenakan celana besar, dia perlu mengakui fakta bahwa dia kalah, dan dia perlu memberi selamat kepada pemenang, seperti yang dilakukan Jimmy Carter, seperti yang dilakukan George HW Bush, dan terus terang seperti yang dilakukan Al Gore," ungkap Kenney. (Lihat Infografis: Andai Biden Mengunci Suara Nevada, Selesai Sudah Pilpres AS)
Sejauh ini, belum ada pemenang resmi di Pennsylvania, meskipun Joe Biden unggul di Keystone State. (Lihat Video: Unjuk Rasa Pro-Donald Trump Berlangsung di Luar Pusat Pemilihan)
Pejabat pemilu Philadelphia mengatakan bahwa lebih dari 40.000 surat suara masih tersisa untuk dihitung, dan itu bisa memakan waktu "beberapa hari".
Para pejabat mengklarifikasi bahwa jumlah tersebut tidak termasuk surat suara luar negeri dan militer AS, yang akan jatuh tempo hingga 10 November.
Ketua DPR Nancy Pelosi telah berbicara dengan media tentang pemilu tersebut. Dia senang dengan prospek Presiden terpilih Biden, tetapi juga membahas kekalahan Demokrat di DPR.
"Kami tidak memenangkan setiap pertarungan di DPR. Tapi kami memenangkan perang," ujar dia.
(sya)