Dunia Muslim Marah pada Prancis, #IStandWithFrance Menggema di India

Rabu, 28 Oktober 2020 - 09:46 WIB
loading...
A A A
Sentimen anti-Muslim di India

Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi telah dituduh menjalankan kebijakan anti-Muslim, dengan undang-undang kewarganegaraan kontroversial yang mengecualikan komunitas tersebut sebagai kebijakan yang terbaru.

Pemerintah India membela Undang-Undang Amandemen Kewarganegaraan (CAA), dengan mengatakan hal itu bertujuan untuk melindungi minoritas yang teraniaya di negara tetangga Pakistan, Bangladesh dan Afghanistan. Sayangnya, CAA mengecualikan migran Muslim.

Protes atas undang-undang tersebut awal tahun ini menyebabkan kekerasan agama terburuk di New Delhi dalam beberapa dekade, yang menewaskan puluhan orang dan membuat ribuan orang lainnya mengungsi. Kebanyakan korban dari kalangan Muslim. (Baca juga: Produknya Diboikot, Dubes Prancis Bilang Prancis Negara Muslim )

Banyak Muslim telah didakwa di bawah undang-undang anti-teror yang ketat menyusul kekerasan Delhi. Mereka dipenjara dan tidak diberi jaminan pembebasan.

Minggu lalu, kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet menunjuk pada tiga UU India yang bermasalah—termasuk CAA—yang menyebabkan penangkapan para aktivis.

Sejak 2014, puluhan Muslim juga telah digantung oleh massa Hindu karena dicurigai menyembelih sapi, yang dianggap suci oleh banyak umat Hindu.

Kelompok hak asasi manusia mengkritik India karena lambatnya hukuman dalam kasus kejahatan rasial terhadap Muslim.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1858 seconds (0.1#10.140)