Indonesia Meriahkan IFLC dalam Pesan Perdamaian dan Persaudaraan

Selasa, 27 Oktober 2020 - 20:03 WIB
loading...
Indonesia Meriahkan IFLC dalam Pesan Perdamaian dan Persaudaraan
Regan Arrozaq Hamdani, pelajar Indonesia yang turut meramaikan IFLC ke-18. Foto/IFLC
A A A
ISTANBUL - Dua pelajar Indonesia menjadi wakil dalam ajang International Language and Culture Festival (IFLC) ke-18 yang mempertemukan anak muda dari berbagai negara di dunia dalam satu panggung yang sama membawa pesan perdamaian dan hak asasi manusia (HAM). Kegiatan tahun ini digelar secara daring akibat wabah virus corona (Covid-19), pada Sabtu, 24 Oktober 2020.

Mengutip laporan media Turki, BoldMedya, Selasa (27/10/2020), selain karya bertema "Friendship, Dialogue and Brotherhood", berbagai masalah HAM terkait kesulitan yang dialami para imigran dan para pengungsi yang dizalimi oleh rezim Turki juga turut disuarakan ke panggung dengan bahasa seni. (Baca: Inilah Daftar Produk Turki yang Berpotensi Diboikot Dunia Muslim )

Perwakilan dari Indonesia yang turut memeriahkan IFLC ke-18 masing-masing siswi kelas 8 dari Sekolah Semesta Jangli, Safira Early Ramadhani, dan siswa kelas 6 dari Semesta Elemantary School, Regan Arrozaq Hamdani.

Mereka mengikuti festival tersebut dengan menampilakan pertunjukan istimewa secara daring. Kedua siswa itu menyampaikan pesan perdamaian dunia dan menggambarkan kesulitan yang dialami orang-orang yang meninggalkan Turki melalui berbagai cara karena menderita dan disiksa.

Lebih dari 200 siswa dari 40 negara berpartisipasi dalam program yang disiarkan di YouTube. Para pecinta seni menunjukkan minat yang besar pada acara tersebut melalui platform seperti Facebook, Twitter dan Instagram. (Baca: Produknya Diboikot di Arab, Dubes Prancis Bilang Prancis Negara Muslim )

Dalam ajang online tersebut, pelajar dari 20 negara menciptakan koreografi bersama dan tampil di berbagai proyek. Diselenggarakan pertama kali di internet, festival ini disaksikan langsung oleh puluhan ribu orang di seluruh dunia.

Acara tersebut makin menarik karena menghadirkan pembawa acara Bill Timoney, seorang aktor Amerika yang terkenal di kalangan pecinta seni dan terkenal dengan perannya dalam "The Blacklist", yang ditayangkan di Netflix dengan serial TV-nya "Hunters", yang baru-baru ini dirilis di Prime Video (Amazon).

Beberapa proyek yang tampil dalam IFLC 2020 antara lain; “Dua Proyek Khusus Sungai Meric dan HAM”. Proyek pertama menggambarkan bagaimana dunia dalam berbagai warna mencegah seorang pekerja yang mencoba melarikan diri dari penganiayaan ketika melewati Sungai Evros Turki. Sedangkan proyek “Maritza” merupakan gambaran dari orang-orang yang harus menyeberangi perbatasan Turki di malam hari dan memulai hidup baru sebagai pengungsi setelah transisi ke Yunani. (Baca juga: Imbas Macron Hina Islam: Website Prancis Diretas, Produknya Diboikot di Mana-mana )

Proyek lainnya adalah tentang "Hak Asasi Manusia". Dikemas dalam lagu rap yang dinyanyikan dalam bahasa Turki dan Jerman dengan perhatian tertuju pada masalah demokrasi, hukum, dan kebebasan. Membawa pesan bahwa manusia tidak boleh dipisahkan menurut bahasa, agama dan warna kulit.

Dalam klip tersebut, salah satu gambar yang ditampilkan mewakili Mustafa Kabakçıoğlu, yang meninggal dunia di kursi plastik di dalam penjara Gümüşhane Tipe E. Di sisi lain, foto pengusaha Osman Kavala dan jurnalis Ahmet Altan yang masih mendekam di penjara juga disertakan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1012 seconds (0.1#10.140)