Baru Diterapkan, Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh Kembali Dilanggar

Senin, 26 Oktober 2020 - 20:12 WIB
loading...
Baru Diterapkan, Gencatan...
Armenia dan Azerbaijan saling menuduh telah melanggar gencatan senjata baru yang ditengahi AS di Nagorno-Karabakh, hanya beberapa saat setelah diterapkan. Foto/REUTERS
A A A
YEREVAN - Armenia dan Azerbaijan saling menuduh telah melanggar gencatan senjata baru yang ditengahi Amerika Serikat (AS) di Nagorno-Karabakh . Hal ini menimbulkan keraguan atas prospek dorongan internasional terbaru untuk mengakhiri bentrokan yang sudah berlangsung selama sebulan terakhir.

Yerevan dan Baku pada hari Minggu telah membuat pernyataan bersama tentang kesepakatan gencatan senjata yang akan berlaku mulai hari Senin (26/10/2020) pagi waktu setempat. Pernyataan itu disampaikan pasca Menteri Luar Negeri kedua negara bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun pada akhir pekan lalu.

Namun, baru beberapa menit setelah kesepakatan itu resmi berlaku, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Armenia telah menyerang desa-desa di wilayah Terter dan Lachin.

Kementerian Pertahanan Nagorno-Karabakh membantahnya dan mengatakan pasukan Azerbaijan telah melancarkan serangan rudal terhadap posisi militer Armenia di sisi timur laut di jalur kontak. ( Baca juga: Rusia Desak Pihak Asing Tidak Promosikan Perang di Nagorno-Karabakh )

Pernyataan serupa juga disampaikan Kementerian Pertahanan Armenia. Seperti dilansir Reuters, Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan bahwa Baku melanggar gencatan senjata sekitar pukul 9.10 pagi waktu setempat.

Gencatan senjata ini sendiri adalah gencatan senjata ketiga yang dicapai kedua pihak. Sebelumnya, kedua belah pihak juga menyepakati gencatan senjata pada 10 Oktober dan 18 Oktober. Kedua kesepakatan itu dilanggar oleh baku dan pejabat pemerintah kedua negara saling menyalahkan.

Nagorno-Karabakh sendiri adalah wilayah yang terletak di Azerbaijan, tetapi telah berada di bawah kendali pasukan etnis Armenia yang didukung oleh Armenia sejak perang di sana berakhir pada tahun 1994.

Pertempuran terbaru yang dimulai pada 27 September telah melibatkan artileri berat, roket, dan drone, yang menewaskan ratusan orang dalam eskalasi terbesar dalam seperempat abad terakhir. ( Baca juga: Parah, Masjid Dijadikan Kandang Babi di Wilayah Pendudukan Armenia )

Nagorno-Karabakh mengatakan bahwa 974 personel militernya telah tewas sejak pertempuran kembali pecah. Sementara itu, Azerbaijan mengatakan 65 warga sipil mereka telah tewas, tetapi belum mengungkapkan korban dari sisi militernya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
5 Negara Sahabat Israel,...
5 Negara Sahabat Israel, Salah Satunya Adidaya Nuklir yang Jadi Sekutu Abadi
Azerbaijan Marah kepada...
Azerbaijan Marah kepada Rusia atas Tragedi Azerbaijan Airlines Tewaskan 38 Orang
Ada Kemiripan, Ini Rahasia...
Ada Kemiripan, Ini Rahasia Orang-orang Selamat dari Tragedi Azerbaijan Airlines dan Jeju Air
Presiden Azerbaijan:...
Presiden Azerbaijan: Pesawat yang Jatuh Ditembak oleh Rusia
Kata-kata Terakhir Pramugari...
Kata-kata Terakhir Pramugari Tenangkan Penumpang saat Azerbaijan Airlines Jatuh
Azerbaijan Airlines...
Azerbaijan Airlines Nyatakan Pesawatnya Jatuh karena Intervensi Eksternal, tapi Enggan Tuduh Rusia
Mengapa Tabrakan dengan...
Mengapa Tabrakan dengan Burung Bisa Sebabkan Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines?
Trump Kunjungi Arab...
Trump Kunjungi Arab Saudi, Bakal Negosiasi Penjanjian Nuklir Damai hingga Situasi Gaza
Dikawal Jet Tempur F-15,...
Dikawal Jet Tempur F-15, Trump Tiba di Saudi
Rekomendasi
Alexander Marwata Buka...
Alexander Marwata Buka Suara Soal Pimpinan KPK Tak Tetapkan Hasto Tersangka
Update Banjir Jakarta:...
Update Banjir Jakarta: 4 RT di Jakbar dan Jaksel Masih Terendam Pagi Ini
Peduli Lingkungan, Astra...
Peduli Lingkungan, Astra Credit Companies Beri Workshop Pemilahan Sampah
Berita Terkini
Netanyahu akan Gelar...
Netanyahu akan Gelar Serangan Skala Penuh di Gaza Beberapa Hari Lagi
Pakistan Ungkap India...
Pakistan Ungkap India Gunakan Drone Israel dengan Mesin Buatan Inggris
Lebih dari 550 Eks Pejabat...
Lebih dari 550 Eks Pejabat Israel Desak Trump Akhiri Perang Gaza
Macron Dituding Bawa...
Macron Dituding Bawa Kokain saat ke Ukraina, Ini Kata Pemerintah Prancis
Hamas Murka Pemukim...
Hamas Murka Pemukim Israel Ingin Sembelih Domba di Masjid Al-Aqsa
Trump Tiba di Arab Saudi,...
Trump Tiba di Arab Saudi, Disambut Putra Mahkota Mohammed bin Salman
Infografis
Ini Penjelasan Mengapa...
Ini Penjelasan Mengapa Hajar Aswad di Kakbah Berwarna Hitam
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved