Perang Kata-kata Memanas, Prancis Tuduh Turki Bangkitkan Kebencian

Senin, 26 Oktober 2020 - 10:05 WIB
loading...
Perang Kata-kata Memanas,...
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian tuduh Turki bangkitkan kebencian terhadap Prancis. Foto/REUTERS
A A A
PARIS - Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Yves Le Drian menuduh Turki mencoba membangkitkan kebencian terhadap Prancis. Tuduhan ini semakin memanaskan perang kata-kata antara dua sekutu NATO tersebut terkait Islam.

Pada hari Sabtu, Prancis mengatakan akan menarik duta besarnya di Ankara guna konsultasi setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Prancis Emmanuel Macron membutuhkan pemeriksaan kesehatan mental. (Baca: Ritel-ritel Kuwait Boikot Produk Prancis karena Kartun Nabi Muhammad )

Erdogan menuduh Macron memiliki masalah dengan Islam dan dengan Muslim karena membela hak untuk menayangkan kartun Nabi Muhammad —tindakan yang menyebabkan seorang guru sekolah Prancis dipenggal pria etnis Chechnya minggu lalu.

Le Drian mengecam penghinaan Erdogan terhadap Macron, dan menggambarkannya sebagai perilaku yang tidak dapat diterima dari sekutu. (Baca: Dewan Cendekiawan Senior Saudi: Menghina Nabi Muhammad Hanya Melayani Ekstremis )

"Propaganda penuh kebencian, fitnah terhadap Prancis di Ankara mengungkapkan keinginan untuk melancarkan kebencian terhadap kami dan di tengah-tengah kami," katanya.

Dia juga mengulangi kekecewaan Prancis atas kegagalan Turki untuk mengutuk pembunuhan mengerikan terhadap guru Samuel Paty atau untuk mengekspresikan solidaritas dengan Prancis setelah serangan itu. (Baca: Erdogan: Macron Perlu Perawatan Mental atas Sikapnya terhadap Muslim )

Paty dipenggal oleh seorang pria Chechnya yang berusia 18 tahun karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam diskusi tentang kebebasan berbicara dan berekspresi di kelas.

Serangan itu menyebabkan guncangan mendalam di Prancis, terjadi lima tahun setelah pembantaian ekstremis di kantor majalah satire Charlie Hebdo, yang pertama kali menerbitkan kartun-kartun yang dipandang oleh banyak Muslim sebagai ofensif.

Macron memuji Paty sebagai "pahlawan diam" yang menjunjung tinggi nilai-nilai sekuler Prancis dan bersumpah bahwa negara tidak akan menyerah soal kartun tersebut. Hal itu membuat Erdogan marah.

“Apa yang bisa dikatakan tentang seorang kepala negara yang memperlakukan jutaan anggota dari kelompok agama yang berbeda seperti ini: pertama-tama, lakukan pemeriksaan mental,” kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi.

"Macron membutuhkan perawatan mental," imbuh dia. (Baca juga: Macron Dihina Erdogan, Prancis Tarik Dubesnya dari Turki )

Prancis dan Turki berselisih mengenai berbagai masalah termasuk hak maritim di Mediterania timur, Libya, Suriah dan konflik antara Armenia dan Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh.

Erdogan sering membidik Macron, menyebutnya sebagai "mati otak" tahun lalu setelah pemimpin Prancis menggunakan istilah itu untuk menggambarkan NATO.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mengganti Senjata Nuklir...
Mengganti Senjata Nuklir AS Jadi Tantangan Rumit bagi Eropa
Indonesia Sedang Menanti...
Indonesia Sedang Menanti Jet Tempur Rafale, tapi Digoda Boeing dengan F-15EX
5 Alasan Presiden Erdogan...
5 Alasan Presiden Erdogan Sebut Masjid Al Aqsa sebagai Garis Merah bagi Turki
189 Aktivis Diadili...
189 Aktivis Diadili di Turki karena Menentang Erdogan
Turki Hancurkan Terowongan...
Turki Hancurkan Terowongan 121 Km di Suriah Utara sejak Januari
Bersitegang, Aljazair...
Bersitegang, Aljazair Usir 12 Pejabat Prancis
Presiden Prancis Akan...
Presiden Prancis Akan Akui Negara Palestina, Putra PM Israel: Persetan Denganmu!
Kenapa Pangeran Tampan...
Kenapa Pangeran Tampan Al-Waleed bin Khaled Al-Saud Dijuluki Sleeping Prince Arab Saudi?
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer Amerika Serikat dan China 2025: Siapa Lebih Unggul?
Rekomendasi
Teknologi AI Dorong...
Teknologi AI Dorong Pengembangan Industri Pertambangan
4 Potret Renata Kusmanto,...
4 Potret Renata Kusmanto, Istri Fachri Albar yang Jadi Sorotan Netizen
DPRD Jakarta Minta Dispenda...
DPRD Jakarta Minta Dispenda Jeli Kawal Kebijakan Penurunan Pajak Tarif BBM Kendaraan
Berita Terkini
Houthi Yaman Tembak...
Houthi Yaman Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3,4 Triliun dalam 6 Pekan
9 menit yang lalu
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
6 jam yang lalu
Dendam, Israel Tak akan...
Dendam, Israel Tak akan Kirim Pejabat Senior ke Pemakaman Paus Fransiskus
8 jam yang lalu
130.000 Orang Berikan...
130.000 Orang Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus di Vatikan
9 jam yang lalu
Iran Tawarkan Kemitraan...
Iran Tawarkan Kemitraan Energi Nuklir dengan AS
10 jam yang lalu
Konflik Kashmir Memanas!...
Konflik Kashmir Memanas! Tentara India dan Pakistan Saling Tembak di Perbatasan
11 jam yang lalu
Infografis
Akhiri Perang Ukraina,...
Akhiri Perang Ukraina, Trump Akan Akui Crimea Milik Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved