9 Anak ‘Bau Kencur’ Pendobrak Perubahan di Dunia

Minggu, 25 Oktober 2020 - 16:15 WIB
loading...
A A A
Kemudaan dan wataknya yang cerah dengan cepat merebut hati publik Amerika Serikat (AS) dan pada 1940, dia telah membintangi 43 film, termasuk Bright Eyes di mana dia memenangkan Academy Award khusus untuk "Kepribadian Luar Biasa". Presiden Franklin D. Roosevelt bahkan menjulukinya "Nona Kecil Keajaiban" karena
memberikan secercah optimisme di saat kesulitan ekonomi di Depresei Hebat. (Baca juga: Beredar Video Tentara Armenia Dieksekusi Pasukan Azerbaijan)

Saat beranjak dewasa, Temple beralih jalur karier dan memasuki politik dengan menjadi diplomat AS untuk PBB.

3. Ruby Bridges (1954 –sekarang)

9 Anak ‘Bau Kencur’ Pendobrak Perubahan di Dunia

Fakta dan peranan : Anak berkulit hitam yang menjadi pionir kesetaraan ras di sekolah taman kanan-kanak di AS.

Aktivis Ruby Bridges dikenal sebagai anak kulit hitam pertama yang bisa masuk di sebuah sekolah dasar William Frantz di New Orleans, AS yang selama ini hanya menerima siswa berkulit putih. Sekolah dasar William Frantz di New Orleans adalah sekolah pertama yang menghilangkan sekat segregasi sepanjang sejarah Amerika Selatan.

Ruby menghadapi perlakuan tidak adil sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Oleh karena itu tiap kali pergi ke sekolah, Ruby harus dikawal oleh sejumlah polisi pemerintah Federal untuk memastikan bahwa orang-orang berkulit putih tidak akan mencoba menyakitinya.

Kisah diskriminasi Ruby adalah kisah cukup lazim di AS bagian Selatan di tahun 60-an. Pada tahun itu, Pengadilan Federal AS telah memerintahkan desegregasi sekolah di Amerika Selatan. Ibu Ruby
bersikeras bahwa putrinya harus menjadi pionir untuk membuka jalan bagi anak-anak sebangsanya
bersekolah di sekolah umum yang terintegrasi. Terpengaruh oleh masa kecilnya, Bridges saat ini tumbuh menjadi aktivis untuk kesetaraan dan toleransi ras. (Baca juga: Bolehkah Seorang Istri Menunda Kehamilan?)

4. Hector Pieterson (1964 – 1976)

9 Anak ‘Bau Kencur’ Pendobrak Perubahan di Dunia


Fakta dan peranan: Menjadi martir dan simbol perlawanan melawan diskriminasi rasial politik Apartheid di Afrika Selatan saat berusia 12 tahun
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1185 seconds (0.1#10.140)