Debat Pamungkas Capres AS, 3 Fakta yang Perlu Anda Ketahui
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Kurang dari dua minggu lagi jelang pemungutan suara, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan Presiden Donald Trump akan berhadapan untuk terakhir kalinya dalam debat pada Kamis atau Jumat (23/10/2020) pagi.
Debat ini kemungkinan menjadi kesempatan terakhir Trump untuk menjangkau konstituen yang lebih luas ketika hasil polling menunjukkan ia terus di bawah Biden.
Berikut adalah sejumlahfaktayang perlu ada ketahui terkait debat Capres AS terakhir yang dilansir dari NPR.
1. Aturan Mikropon Mati
Debat pertama pada akhir September lalu berakhir dengan kekacauan karena dipenuhi dengan interupsi. Ketika itu, Trump berulang kali menyela Biden serta Chris Wallace yang bertindak sebagai moderator.
Agar hal itu tidak terulang, Komisi Debat Presidensial berjanji untuk menambahkan "struktur tambahan" ke dalam format debat yang tersisa untuk menghindari kinerja yang berulang.
Pada Senin malam, komisi mengumumkan akan menerpkan aturan mikropon mati untuk memulai setiap segmen debat.
Di bawah aturan baru, Biden dan Trump masing-masing akan memiliki waktu dua menit tanpa gangguan di awal setiap segmen yang berlangsung selama 15 menit. Setelah itu, mereka dapat mendiskusikan masalah satu sama lain dengan kedua mikrofon dinyalakan.
Kampanye Trump mengatakan tanpa bukti bahwa penyelenggara debat berpihak pada Biden. Namun, dalam sebuah pernyataan menyusul perubahan aturan baru, manajer kampanye Trump Bill Stepien mengatakan: "Presiden Trump berkomitmen untuk mendebat Joe Biden terlepas dari perubahan aturan menit terakhir dari komisi yang bias dalam upaya terbaru mereka untuk memberikan keuntungan bagi kandidat favorit mereka."(Baca juga: Cegah Kekacauan, Debat Capres AS Terapkan Aturan 'Mikrofon Mati' )
2. Debat Capres Kedua Bukan Ketiga
Sejak kedua kandidat pertama kali bertanding pada 29 September, presiden dinyatakan positif mengidap virus Corona, dirawat di rumah sakit di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed untuk perawatan Covid-19 dan melanjutkan kampanye langsung setelah mendapat persetujuan dari tim medisnya.
Keduanya dijadwalkan akan bertemu lagi dalam debat bergaya balai kota minggu lalu, tetapi Trump menolak keras ketika komisi debat memilih untuk menjadikan acara itu secara virtual, mengingat diagnosis Covid-19 yang diderita oleh Trump. Perdebatan kemudian dibatalkan.(Baca juga: Debat Capres AS Ronde 2 Trump vs Biden Dibatalkan )
Sebaliknya, kedua kandidat berpartisipasi dalam siaran duel balai kota pada malam debat yang semula dijadwalkan. Saat keduanya bertemu kembali secara langsung pada hari Kamis, mereka akan dipisahkan oleh dua penghalang kaca plexiglass.
Debat ini kemungkinan menjadi kesempatan terakhir Trump untuk menjangkau konstituen yang lebih luas ketika hasil polling menunjukkan ia terus di bawah Biden.
Berikut adalah sejumlahfaktayang perlu ada ketahui terkait debat Capres AS terakhir yang dilansir dari NPR.
1. Aturan Mikropon Mati
Debat pertama pada akhir September lalu berakhir dengan kekacauan karena dipenuhi dengan interupsi. Ketika itu, Trump berulang kali menyela Biden serta Chris Wallace yang bertindak sebagai moderator.
Agar hal itu tidak terulang, Komisi Debat Presidensial berjanji untuk menambahkan "struktur tambahan" ke dalam format debat yang tersisa untuk menghindari kinerja yang berulang.
Pada Senin malam, komisi mengumumkan akan menerpkan aturan mikropon mati untuk memulai setiap segmen debat.
Di bawah aturan baru, Biden dan Trump masing-masing akan memiliki waktu dua menit tanpa gangguan di awal setiap segmen yang berlangsung selama 15 menit. Setelah itu, mereka dapat mendiskusikan masalah satu sama lain dengan kedua mikrofon dinyalakan.
Kampanye Trump mengatakan tanpa bukti bahwa penyelenggara debat berpihak pada Biden. Namun, dalam sebuah pernyataan menyusul perubahan aturan baru, manajer kampanye Trump Bill Stepien mengatakan: "Presiden Trump berkomitmen untuk mendebat Joe Biden terlepas dari perubahan aturan menit terakhir dari komisi yang bias dalam upaya terbaru mereka untuk memberikan keuntungan bagi kandidat favorit mereka."(Baca juga: Cegah Kekacauan, Debat Capres AS Terapkan Aturan 'Mikrofon Mati' )
2. Debat Capres Kedua Bukan Ketiga
Sejak kedua kandidat pertama kali bertanding pada 29 September, presiden dinyatakan positif mengidap virus Corona, dirawat di rumah sakit di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed untuk perawatan Covid-19 dan melanjutkan kampanye langsung setelah mendapat persetujuan dari tim medisnya.
Keduanya dijadwalkan akan bertemu lagi dalam debat bergaya balai kota minggu lalu, tetapi Trump menolak keras ketika komisi debat memilih untuk menjadikan acara itu secara virtual, mengingat diagnosis Covid-19 yang diderita oleh Trump. Perdebatan kemudian dibatalkan.(Baca juga: Debat Capres AS Ronde 2 Trump vs Biden Dibatalkan )
Sebaliknya, kedua kandidat berpartisipasi dalam siaran duel balai kota pada malam debat yang semula dijadwalkan. Saat keduanya bertemu kembali secara langsung pada hari Kamis, mereka akan dipisahkan oleh dua penghalang kaca plexiglass.