Cegah Kekacauan, Debat Capres AS Terapkan Aturan 'Mikrofon Mati'

Selasa, 20 Oktober 2020 - 19:34 WIB
loading...
Cegah Kekacauan, Debat...
Debat Capres AS akan menerapkan aturan mikrofon mati guna mencegah kekacauan. Foto/New York Times
A A A
WASHINGTON - Komisi Debat Presidensial mengadopsi aturan baru yang akan mematikan mikrofon dari Presiden Donald Trump dan penantangnya dari Partai Demokrat Joe Biden pada debat calon presiden (Capres) Amerika Serikat (AS) kedua. Ini dilakukan untuk memberikan keduanya waktu dua menit tanpa gangguan di setiap awal segmen debat.

Berita tentang perubahan aturan tersebut datang hanya tiga hari sebelum debat presiden terakhir antara Trump dan Biden di Nashville, Tennesse. Komisi mengatakan bahwa waktunya tepat untuk mengadopsi langkah baru guna mempromosikan kepatuhan terhadap aturan yang telah disepakati dan tidak pantas untuk membuat perubahan pada aturan tersebut.

“Kedua tim kampanye minggu ini kembali menegaskan persetujuan mereka untuk aturan dua menit, tanpa gangguan. Komisi hari ini mengumumkan bahwa untuk menegakkan aturan yang telah disepakati ini, satu-satunya kandidat yang mikrofonnya akan dihidupkan selama periode dua menit ini adalah kandidat yang memiliki dasar di bawah aturan,” kata komisi itu dalam pernyataannya Senin malam.

“Untuk keseimbangan tiap segmen, yang desainnya ditujukan untuk diskusi terbuka, mikrofon kedua kandidat akan dihidupkan,” sambung pernyataan itu seperti dikutip dari The Hill, Selasa (20/10/2020).

Di bawah aturan debat 90 menit hari Kamis, setiap kandidat akan memiliki waktu dua menit tanpa gangguan di awal setiap segmen yang berlangsung selama 15 menit.

Komisi Debat Presidensial telah mempertimbangkan untuk merubah aturan debat setelah debat pertama berubah menjadi kekacauan. Ketika itu, Trump berulang kali menyela Biden serta Chris Wallace yang bertindak sebagai moderator.(Baca juga: Debat Capres AS Kacau Balau, Moderator Salahkan Donald Trump )

Namun, perubahan ini ditentang oleh tim kampanye Trump. Meski begitu mereka memastikan jika calon incumbent itu akan tetap berpartisipasi dalam acara debat.

Hal senada juga diungkapkan oleh Trump yang menilai perubahan aturan tersebut tidak adil. Dia juga mempermasalahkan terpilihnya koresponden NBC News Kristen Welker sebagai moderator, dan topik yang dia umumkan minggu lalu.

"Saya akan berpartisipasi, menurut saya ini sangat tidak adil," kata Trump.

Kampanye Trump telah mengkritik komisi tersebut awal bulan ini karena mempertimbangkan potensi perubahan aturan, menuduh panel non-partisan bekerja untuk membantu Biden.(Lihat video: Incar Jet Tempur Eurofighter Typhoon, Prabowo Terbang ke Austria )

Anggota komisi debat mengakui potensi penolakan terhadap perubahan tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka menyadari, setelah diskusi dengan kedua tim kampanye, bahwa tidak ada kampanye yang sepenuhnya puas dengan tindakan yang diumumkan hari ini.

“Orang mungkin berpikir mereka bertindak terlalu jauh, dan orang mungkin berpikir mereka tidak melangkah cukup jauh. Kami merasa nyaman bahwa tindakan ini mencapai keseimbangan yang tepat dan itu untuk kepentingan rakyat Amerika, untuk siapa perdebatan ini diadakan,” kata komisi itu.

Debat itu seharusnya menjadi yang ketiga di antara kedua kandidat, tetapi debat kedua dibatalkan setelah Trump keberatan dengan keputusan komisi untuk menjadikannya virtual setelah di diagnosis terinfeksi Covid-19.(Baca juga: Debat Capres AS Ronde 2 Trump vs Biden Dibatalkan )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Memanas, Beijing Sebut...
Memanas, Beijing Sebut Wapres AS JD Vance Bodoh Gara-gara Komentar tentang Petani China
Bersama Netanyahu, Trump...
Bersama Netanyahu, Trump Sebut Gaza Real Estat Luar Biasa dan Properti Tepi Laut
Netanyahu Melobi AS...
Netanyahu Melobi AS agar Tidak Jual Jet Tempur F-35 ke Turki
Oman bisa Jadi Penengah...
Oman bisa Jadi Penengah Perundingan Nuklir Baru Iran dan AS
Ini Tuntutan Masa Demonstran...
Ini Tuntutan Masa Demonstran Amerika, Banyak Kebijakan Partai Republik Diprotes
3 Tuntutan Masa Demonstran...
3 Tuntutan Masa Demonstran AS, Salah Satunya Menentang Tindakan Sewenang-wenang Trump
Mengejutkan, Miliarder...
Mengejutkan, Miliarder AS Bill Ackman Desak Trump Hentikan Perang Nuklir Ekonomi di Setiap Negara
Prabowo Mulai Lawatan...
Prabowo Mulai Lawatan ke Lima Negara di Timur Tengah, Bakal Bahas Evakuasi Warga Gaza?
Panti Jompo Terbakar,...
Panti Jompo Terbakar, 20 Penghuni Tewas
Rekomendasi
10 Keistimewaan Menikah...
10 Keistimewaan Menikah di Bulan Syawal, Apa Saja?
Pimpin Sertijab, Komjen...
Pimpin Sertijab, Komjen Pol Fadil Imran Harap Polairud Semakin Tangguh Hadapi Ancaman Laut dan Udara
Punya Modal Kuat Buat...
Punya Modal Kuat Buat Ekspansi, LUCY Siapkan Strategi di 2025
Berita Terkini
Daftar 6 Komandan Terkenal...
Daftar 6 Komandan Terkenal Hamas yang Dibunuh Zionis Israel sejak Perang Gaza Pecah
30 menit yang lalu
DPR AS Kenalkan RUU...
DPR AS Kenalkan RUU untuk Bongkar 'Polisi Rahasia' China di Tanah Amerika
2 jam yang lalu
Adik Kim Jong-un: Tak...
Adik Kim Jong-un: Tak Peduli dengan AS, Status Korut Negara Bersenjata Nuklir Tak Bisa Dibatalkan
2 jam yang lalu
Kelab Malam Dominika...
Kelab Malam Dominika Runtuh saat Penyanyi Rubby Perez Manggung, 79 Orang Tewas
3 jam yang lalu
Tentara China Ikut Perang...
Tentara China Ikut Perang Sokong Rusia Melawan Ukraina, AS Cemas
5 jam yang lalu
Ironis, Pasukan Otoritas...
Ironis, Pasukan Otoritas Palestina Tangkapi Demonstran Solidaritas Gaza di Tepi Barat
5 jam yang lalu
Infografis
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama Adalah China
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved