Bantu Pelaku Tunjukkan Guru yang Dipenggal, Siswa Prancis Dibayar Rp6 Juta

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 01:27 WIB
loading...
Bantu Pelaku Tunjukkan Guru yang Dipenggal, Siswa Prancis Dibayar Rp6 Juta
Para warga Prancis membawa karangan bunga dalam aksi mengenang Samuel Paty, guru yang dipenggal remaja 18 tahun karena mempelihatkan kartun Nabi Muhammad dalam diskusi di kelas. Foto/Fox News
A A A
PARIS - Dua siswa akan menghadapi dakwaan dalam kasus pemenggalan kepala guru sejarah di pinggiran Paris, Prancis , pekan lalu. Mereka dituduh membantu tersangka pembunuhan menunjukkan target dengan imbalan uang.

Jaksa penuntut, Jean-Francois Ricard, mengatakan kedua siswa berusia 14 dan 15 tahun tersebut adalah bagian dari sekelompok siswa yang dibayar antara USD355 (Rp5,2 juta) hingga USD415 (Rp6 juta) oleh penyerang untuk mengidentifikasi guru bernama Samuel Paty, 47. (Baca: Pemenggalan Guru karena Kartun Nabi Muhammad Ungkap Perpecahan Sekuler Prancis )

Paty dipenggal oleh pria etnis Chechnya berusia 18 tahun pada Jumat pekan lalu setelah dia mempertontonkan kartun Nabi Muhammad kepada para siswanya dalam diskusi tentang kebebasan berekspresi di kelas.

"Dari pemeriksaan, pelaku mengetahui nama guru, nama sekolah dan alamatnya, namun tidak memiliki sarana untuk mengidentifikasi dirinya," kata jaksa.

“Identifikasi itu hanya mungkin dilakukan dengan bantuan siswa dari sekolah yang sama," ujarnya, seperti dikutip New York Post, Kamis (22/10/2020). (Baca: Guru Dipenggal karena Kartun Nabi Muhammad, Imam Prancis: Kami Mohon Maaf )

Ricard mengatakan kedua siswa itu diduga menunggu target selama lebih dari dua jam bersama dengan si pembunuh; Abdoulakh Anzorov.

Mereka tetap bersama penyerang bahkan setelah penyerang mengatakan kepada mereka bahwa dia ingin "menghina dan menyerang" Paty karena menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelas, yang Anzorov anggap menghina.

Anzorov memenggal Paty dengan pisau panjang ketika guru itu pulang dari sekolah menengah pertama di Conflans-Sainte-Honorine, sekitar 25 mil barat laut Paris.

Dia kemudian mem-posting gambar kepala guru yang telah dipenggal di Twitter sebelum dia ditembak mati oleh polisi.

"Kedua remaja itu termasuk di antara tujuh orang yang akan menghadapi tuntutan atas konspirasi untuk melakukan pembunuhan (oleh) teroris," kata Ricard. (Baca: Imbas Guru Dipenggal, Prancis Akan Usir 231 Warga Asing Radikal )
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1167 seconds (0.1#10.140)