Menteri Toleransi UEA Dituduh Lecehkan Wanita Inggris Secara Seksual

Selasa, 20 Oktober 2020 - 05:05 WIB
loading...
Menteri Toleransi UEA...
Menteri Toleransi UEA Sheikh Nahyan Bin Mubarak Al-Nahyan (kiri) dan Caitlin McNamara (kanan). Foto/ wikiglobals.com
A A A
LONDON - Menteri Toleransi Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Nahyan Bin Mubarak Al-Nahyan dituduh melakukan pelecehan seksual pada seorang wanita Inggris menjelang peluncuran Festival Sastra Hay 2020. Al-Nahyan menyangkal tuduhan itu.

Acara itu digelar di Abu Dhabi tahun ini meski dikecam oleh persatuan lebih dari 40 penulis terkait penyelenggaraan acara prestisius di ibu kota UEA tersebut.

Wanita Inggris bernama Caitlin McNamara mengklaim dia diserang oleh Al-Nahyan pada Hari Valentine, 14 Februari, tahun ini di vila pulau terpencil saat gadis 32 tahun itu menduga dia akan diajak membahas persiapan peluncuran Festival Hay Abu Dhabi.

Dia memilih mengungkap namanya dan diwawancarai personel Kepolisian Metropolitan di London. Pejabat festival menunggu mendengarkan apakah Layanan Penuntutan Mahkota Inggris akan mengusut kasus tersebut.

Rincian pelecehan yang dialami McNamara itu dirilis di Sunday Times. Dia mengklaim Al-Nahyan mulai “menyentuh” dia saat keduanya berada di kamar di pulau pribadi itu.

“Itu menyeramkan,” ungkap McNamara, dilansir Memo. “Dia berada di sofa di sebelah saya dan mulai menyentuh lengan dan kaki saya dan saya menarik diri, lalu dia makin kuat. Tiba-tiba, mengapa saya ada di sana. Saya merasa sangat naif. "

“Saya sendirian di pulau ini dalam satu bangunan beton bersama orang yang kuat ini di negara di mana setiap hari Anda mendengar cerita tentang orang-orang yang hilang di gurun. Setiap wanita di dunia tahu perasaan itu. Saya harus keluar tanpa menyinggung perasaan. Setelah bekerja di wilayah (Timur Tengah) selama 10 tahun, saya tahu bahwa mereka bukanlah orang yang Anda sukai. Rasanya tidak seperti berada di London, di mana saya hanya akan menyuruhnya pergi," papar dia.

Cobaan berat "gila-gilaan" yang dia alami itu berlangsung sampai pukul 12:30 pagi ketika McNamara berhasil melarikan diri. (Baca Juga: Aktivis: Israel Galang Dukungan Arab untuk Melegitimasi Kejahatan Mereka di Palestina)

Dalam sebuah pernyataan di Twitter, Ketua Hay Festival Caroline Michel, mengatakan, "Apa yang terjadi pada kolega dan teman kami Caitlin McNamara di Abu Dhabi Februari lalu adalah pelanggaran yang mengerikan dan penyalahgunaan kepercayaan serta posisi yang mengerikan." (Lihat Infografis: Arab Saudi Dinilai Sukses Menjinakkan Pandemi Covid-19)

Pihak penyelenggara festival itu mengatakan akan memutuskan hubungan dengan UEA. (Lihat Video: Diduga Depresi Sekolah Daring, Pelajar Nekat Bunuh Diri)

Pada peluncuran festival tahun ini, lebih dari 40 tokoh dan organisasi publik menandatangani surat terbuka yang mengecam UEA karena, "Mempromosikan platform untuk kebebasan berekspresi, sembari tetap menahan warga Emirat dan penduduk yang mengungkapkan pandangan dan pendapat mereka sendiri."

Surat itu mengkritik dukungan untuk festival oleh Kementerian Toleransi UEA “di negara yang tidak mentolerir suara-suara yang berbeda pendapat."

Pada 2019, kelompok-kelompok hak asasi manusia juga menyerukan boikot KTT Toleransi Dunia yang diselenggarakan UEA, dengan mengatakan bahwa itu adalah "alat lain dalam kampanye UEA untuk 'menutupi' catatan hak asasi manusianya."
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1162 seconds (0.1#10.140)