Kembali Terpilih, Mayoritas di Parlemen Jadi Tantangan Terbesar PM Ardern
loading...
A
A
A
WELLINGTON - Partai Buruh yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Jacinda Ardern akan membentuk pemerintahan dalam waktu dua atau tiga pekan mendatang. Namun mereka tidak mengungkapkan rencana koalisi dengan Partai Hijau.
Ardern yang memenangi pemilu pada Sabtu lalu (17/10) telah menginformasikan kemenangan kepada Gubernur Jenderal Dame Patsy Reddy bahwa partainya akan memiliki kemampuan membentuk pemerintahan mendatang. Dia juga menginformasikan bahwa tidak perlu adanya pembatasan ataupun isolasi wilayah karena tidak ada penularan corona di antara komunitas. (Baca: Mereka Mati mengenaskan Setelah Menghina Nabi Muhammad SAW)
Partai Buruh meraih 49,1% dan diproyeksikan mendapatkan 64 kursi dan itu menjadi kemenangan mayoritas. Adapun partai konservatif Partai Nasional meraih suara 26,8% dan 35 kursi dari 120 kursi parlemen.
“Selandia Baru telah menunjukkan bahwa Partai Buruh memiliki dukungan terkuat dalam 50 tahun terakhir,” kata Ardern seperti dilansir Reuters. “Kita tidak akan mendapatkan dukungan untuk digadaikan dan saya berjanji kepada kamu bahwa kita akan menjadi partai yang memerintah bagi seluruh warga Selandia Baru,” imbuhnya.
Pemimpin Partai Nasional Judith Collins mengucapkan selamat kepada Ardern dan berjanji akan menjadikan partainya sebagai “oposisi yang keras”. “Tiga tahun akan menjadikan mata gelap,” katanya berkaitan dengan pemilu mendatang. Dia berjanji partainya akan segera kembali.
Sebelumnya tidak ada satu pun partai yang menang pemilu secara mayoritas di Selandia Baru sejak pemberlakuan sistem pemilu representasi proporsional anggota campuran pada 1996. Ardern sebelumnya berkampanye untuk mengembangkan kebijakan ramah iklim dan menaikkan pajak pagi orang kaya. Kemenangan Ardern tidak lepas dari kebijakan penanganannya yang tegas terhadap pandemi korona. (Baca juga: Kemendikbud akan Kembangkan SMK untuk Bangun Desa)
Kemenangan itu menjadikan Ardern , 40, dapat membentuk pemerintahan partai tunggal pertama dalam beberapa dekade. Dia juga harus menghadapi tantangan untuk mewujudkan transformasi progresif yang dijanjikannya, tetapi gagal untuk mewujudkannya pada masa jabatan pertamanya.
"Ini adalah perubahan bersejarah," kata pakar politik Bryce Edwards dari Universitas Victoria di Wellington. Dia mengungkapkan pemilu tersebut menjadi salah satu perubahan terbesar dalam sejarah pemilihan umum Selandia Baru dalam 80 tahun.
Dengan Partai Buruh meraih lebih dari setengah kursi, Ardern dapat membentuk pemerintahan partai tunggal pertama di bawah sistem saat ini. "Orang-orang sangat bersyukur dan sangat senang dengan cara kami menangani Covid, mereka menyukai bentuk rencana yang kami buat dari sini untuk perekonomian," kata Menteri Keuangan Grant Robertson, seorang anggota parlemen dari Partai Buruh.
Geoffrey Miller, analis di situs web politik Democracy Project mengatakan kemenangan itu "merupakan kemenangan pribadi bagi popularitas dan merek 'superstar' Jacinda Ardern". Dari mitra koalisi Ardern saat ini, Partai Pertama Selandia Baru yang nasionalis memiliki 2,6% dan Partai Hijau 7,6%. Jika tidak dapat membentuk pemerintahan khusus Buruh, dia diharapkan terus bergantung pada kelompok kecil Hijau. (Baca juga: Cukupi Nutrisi si Kecil di Masa Pandemi)
Ardern yang memenangi pemilu pada Sabtu lalu (17/10) telah menginformasikan kemenangan kepada Gubernur Jenderal Dame Patsy Reddy bahwa partainya akan memiliki kemampuan membentuk pemerintahan mendatang. Dia juga menginformasikan bahwa tidak perlu adanya pembatasan ataupun isolasi wilayah karena tidak ada penularan corona di antara komunitas. (Baca: Mereka Mati mengenaskan Setelah Menghina Nabi Muhammad SAW)
Partai Buruh meraih 49,1% dan diproyeksikan mendapatkan 64 kursi dan itu menjadi kemenangan mayoritas. Adapun partai konservatif Partai Nasional meraih suara 26,8% dan 35 kursi dari 120 kursi parlemen.
“Selandia Baru telah menunjukkan bahwa Partai Buruh memiliki dukungan terkuat dalam 50 tahun terakhir,” kata Ardern seperti dilansir Reuters. “Kita tidak akan mendapatkan dukungan untuk digadaikan dan saya berjanji kepada kamu bahwa kita akan menjadi partai yang memerintah bagi seluruh warga Selandia Baru,” imbuhnya.
Pemimpin Partai Nasional Judith Collins mengucapkan selamat kepada Ardern dan berjanji akan menjadikan partainya sebagai “oposisi yang keras”. “Tiga tahun akan menjadikan mata gelap,” katanya berkaitan dengan pemilu mendatang. Dia berjanji partainya akan segera kembali.
Sebelumnya tidak ada satu pun partai yang menang pemilu secara mayoritas di Selandia Baru sejak pemberlakuan sistem pemilu representasi proporsional anggota campuran pada 1996. Ardern sebelumnya berkampanye untuk mengembangkan kebijakan ramah iklim dan menaikkan pajak pagi orang kaya. Kemenangan Ardern tidak lepas dari kebijakan penanganannya yang tegas terhadap pandemi korona. (Baca juga: Kemendikbud akan Kembangkan SMK untuk Bangun Desa)
Kemenangan itu menjadikan Ardern , 40, dapat membentuk pemerintahan partai tunggal pertama dalam beberapa dekade. Dia juga harus menghadapi tantangan untuk mewujudkan transformasi progresif yang dijanjikannya, tetapi gagal untuk mewujudkannya pada masa jabatan pertamanya.
"Ini adalah perubahan bersejarah," kata pakar politik Bryce Edwards dari Universitas Victoria di Wellington. Dia mengungkapkan pemilu tersebut menjadi salah satu perubahan terbesar dalam sejarah pemilihan umum Selandia Baru dalam 80 tahun.
Dengan Partai Buruh meraih lebih dari setengah kursi, Ardern dapat membentuk pemerintahan partai tunggal pertama di bawah sistem saat ini. "Orang-orang sangat bersyukur dan sangat senang dengan cara kami menangani Covid, mereka menyukai bentuk rencana yang kami buat dari sini untuk perekonomian," kata Menteri Keuangan Grant Robertson, seorang anggota parlemen dari Partai Buruh.
Geoffrey Miller, analis di situs web politik Democracy Project mengatakan kemenangan itu "merupakan kemenangan pribadi bagi popularitas dan merek 'superstar' Jacinda Ardern". Dari mitra koalisi Ardern saat ini, Partai Pertama Selandia Baru yang nasionalis memiliki 2,6% dan Partai Hijau 7,6%. Jika tidak dapat membentuk pemerintahan khusus Buruh, dia diharapkan terus bergantung pada kelompok kecil Hijau. (Baca juga: Cukupi Nutrisi si Kecil di Masa Pandemi)