Mantan Presiden Kyrgyzstan Atambayev Selamat dari Upaya Pembunuhan

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 06:06 WIB
loading...
Mantan Presiden Kyrgyzstan Atambayev Selamat dari Upaya Pembunuhan
Mantan Presiden Kyrgyzstan, Almazbek Atambayev. Foto/REUTERS
A A A
BISHKEK - Mantan Presiden Kyrgyzstan , Almazbek Atambayev, selamat dari upaya pembunuhan di Bishkek pada Jumat (9/10), saat mobilnya ditembak.

Kabar itu diungkapkan kantor berita Rusia, RIA, berdasarkan sumber dari ajudannya.

Presiden Kyrgyzstan Sooronbai Jeenbekov saat ini mendeklarasikan status darurat di ibu kota Bishkek pada Jumat (9/10) dan memerintahkan tentara untuk menghentikan unjuk rasa.

“Hari ini kita melihat ancaman nyata pada negara kita,” kata Jeenbekov yang menjelaskan langkah yang diambilnya, sehari setelah Rusia menyatakan perlu mencegah kekacauan di bekas republik Soviet itu.

Awalnya presiden menyatakan dia siap mundur jika kabinet baru telah ditunjuk. Negara itu menghadapi kekosongan kekuasaan, dengan berbagai kelompok oposisi saling bertikai sendiri sejak menguasai gedung-gedung pemerintahan dan memaksa pembatalan hasil pemilu parlemen yang dianggap penuh kecurangan.

Sejumlah kelompok politik yang bertentangan turun ke jalan setelah beberapa hari kekerasan terkait hasil pemilu. (Baca Juga: Demo Berlanjut, Presiden Kyrgyzstan Umumkan Keadaan Darurat)

Anggota parlemen akan bertemu pada Sabtu (10/10) untuk mempertimbangkan kandidat perdana menteri (PM) sementara serta deklarasi status darurat oleh Presiden Sooronbai Jeenbekov. (Baca Infografis: Kursi Dekat Jendela Pesawat Berisiko Tinggi Tertular Covid-19)

“Anggota parlemen akan bertemu di kediaman kepresidenan Ala Archa di pinggiran ibu kota Bishkek,” papar Aida Kasymaliyeva, wakil ketua parlemen. (Lihat Video: Preman Pengancam PNS Menggunakan Ular Diciduk Polisi)

Jurnalis Reuters di ibu kota mendengar bunyi tembakan dan para demonstran dari kelompok yang berbeda saling melemparkan batu dan botol. Seorang politisi oposisi dilaporkan mengalami luka dalam bentrok itu.

Dua tokoh oposisi mencapai kesepakatan untuk menggabungkan kekuatan dan mendapat dukungan dari pendahulu Jeenbekov, Almazbek Atambayev. Namun kelompok oposisi lain menggelar pawai tandingan dan dapat menyulut kekerasan lebih luas.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1729 seconds (0.1#10.140)