Turki Bantah Gunakan S-400 Rusia untuk Mendeteksi F-16 AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Turki membantah telah menggunakan sistem pertahanan udara S-400 milik Rusia untuk mendeteksi jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS) yang digunakan Yunani di Laut Mediterania. Bantahan itu dilontarkan Duta Besar Turki untuk AS, Serdar Kilic.
"Itu di luar pertanyaan. Bahkan jika (S-400) diuji, kami, sebagai anggota NATO, akan mengoordinasikan tindakan seperti itu melalui saluran militer aliansi," kata Kilic, saat memberikan pidato di konferensi yang diselenggarakan oleh Organisasi nirlaba Dewan Urusan Dunia seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (9/10/2020).
Utusan Ankara itu sekali lagi mengingatkan bahwa Turki memiliki hak untuk membela diri dan karenanya berhak membeli sistem pertahanan udara dari Rusia, setelah Washington menghentikan penjualan rudal Patriot selama lebih dari tiga tahun.
Kilic menambahkan bahwa kekhawatiran keamanan Turki terkait dengan penyebaran apa yang disebutnya sebagai senjata pemusnah massal, tanpa menyelidiki lebih dalam.
Pernyataan Kilic muncul setelah klaim yang dibuat oleh dua Senator Chris Van Hollen dan James Lankford yang mendesak Departemen Luar Negeri AS untuk memberlakukan sanksi terhadap Turki atas rencana tes sistem S-400 yang dibeli dari Moskow. (Baca juga: Lagi, Turki Disebut Tes S-400 Rusia terhadap Jet F-16 Buatan AS )
Keduanya menyatakan keprihatinan atas laporan bahwa Turki menggunakan sistem pertahanan udara untuk mendeteksi dan melacak F-16 buatan AS pada dua kesempatan, termasuk penerbangan Angkatan Udara Yunani pada akhir Agustus lalu.
Anggota parlemen AS itu juga mengklaim Turki menguji radar S-400 pada F-16-nya sendiri saat mereka terbang di atas Ankara pada 2019, tanpa menyebutkan tanggalnya.
Van Hollen dan Lankford menuduh bahwa karena tes ini, Rusia akan dapat memantau pergerakan pasukan militer NATO, yang tampaknya mengacu pada tuduhan yang tidak berdasar sebelumnya oleh pihak berwenang Amerika.(Baca juga: Senator AS Desak Washington Segera Sanksi Turki atas Pembelian S-400 )
Gedung Putih berulang kali mencoba menghalangi Ankara untuk membeli S-400, dengan mengklaim bahwa mereka tidak akan kompatibel dengan jaringan pertahanan NATO dan diduga akan memungkinkan Moskow untuk mengetahui kelemahan di pesawat NATO. Baik Rusia dan Turki membantah klaim bahwa Moskow dapat memata-matai NATO melalui sistem pertahanan udara ini.
Lihat Juga: Senjata Makan Tuan, Kapal Perang AS Tembak Jatuh Jet Tempur F/A-18 Amerika di Laut Merah
"Itu di luar pertanyaan. Bahkan jika (S-400) diuji, kami, sebagai anggota NATO, akan mengoordinasikan tindakan seperti itu melalui saluran militer aliansi," kata Kilic, saat memberikan pidato di konferensi yang diselenggarakan oleh Organisasi nirlaba Dewan Urusan Dunia seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (9/10/2020).
Utusan Ankara itu sekali lagi mengingatkan bahwa Turki memiliki hak untuk membela diri dan karenanya berhak membeli sistem pertahanan udara dari Rusia, setelah Washington menghentikan penjualan rudal Patriot selama lebih dari tiga tahun.
Kilic menambahkan bahwa kekhawatiran keamanan Turki terkait dengan penyebaran apa yang disebutnya sebagai senjata pemusnah massal, tanpa menyelidiki lebih dalam.
Pernyataan Kilic muncul setelah klaim yang dibuat oleh dua Senator Chris Van Hollen dan James Lankford yang mendesak Departemen Luar Negeri AS untuk memberlakukan sanksi terhadap Turki atas rencana tes sistem S-400 yang dibeli dari Moskow. (Baca juga: Lagi, Turki Disebut Tes S-400 Rusia terhadap Jet F-16 Buatan AS )
Keduanya menyatakan keprihatinan atas laporan bahwa Turki menggunakan sistem pertahanan udara untuk mendeteksi dan melacak F-16 buatan AS pada dua kesempatan, termasuk penerbangan Angkatan Udara Yunani pada akhir Agustus lalu.
Anggota parlemen AS itu juga mengklaim Turki menguji radar S-400 pada F-16-nya sendiri saat mereka terbang di atas Ankara pada 2019, tanpa menyebutkan tanggalnya.
Van Hollen dan Lankford menuduh bahwa karena tes ini, Rusia akan dapat memantau pergerakan pasukan militer NATO, yang tampaknya mengacu pada tuduhan yang tidak berdasar sebelumnya oleh pihak berwenang Amerika.(Baca juga: Senator AS Desak Washington Segera Sanksi Turki atas Pembelian S-400 )
Gedung Putih berulang kali mencoba menghalangi Ankara untuk membeli S-400, dengan mengklaim bahwa mereka tidak akan kompatibel dengan jaringan pertahanan NATO dan diduga akan memungkinkan Moskow untuk mengetahui kelemahan di pesawat NATO. Baik Rusia dan Turki membantah klaim bahwa Moskow dapat memata-matai NATO melalui sistem pertahanan udara ini.
Lihat Juga: Senjata Makan Tuan, Kapal Perang AS Tembak Jatuh Jet Tempur F/A-18 Amerika di Laut Merah
(ber)