Trump: Orang Amerika Sedang Belajar Hidup dengan Covid-19
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) , Donald Trump , mengatakan orang Amerika sedang belajar hidup dengan Covid-19 . Pernyataan itu dilontarkannya setelah kembali ke Gedung Putih dari rumah sakit di mana dia menerima perawatan intensif untuk virus Corona yang tidak tersedia bagi kebanyakan orang.
Amerika Serikat memiliki jumlah kematian tertinggi di dunia akibat pandemi Corona, dengan lebih dari 209.000 kematian.
“Banyak orang setiap tahun, terkadang lebih dari 100.000, dan meskipun sudah divaksin, meninggal karena flu. Apakah kita akan menutup negara kita? Tidak, kami telah belajar untuk hidup dengannya, sama seperti kami belajar untuk hidup dengan Covid, di sebagian besar populasi jauh lebih mematikan !!!” tweet Trump seperti dikutip dari Reuters, Rabu (7/10/2020).
Menurut statistik pemerintah AS sekitar 22.000 orang diperkirakan meninggal akibat influenza pada musim 2019-2020. Bahkan sebelum dia tertular Covid-19, Trump mengakui dalam rekaman percakapan dengan seorang jurnalis bahwa penyakit itu lebih mematikan daripada flu.(Baca juga: Trump Tetap Bandel Lepas Masker di Gedung Putih, Publik Terperanjat )
Trump tidak memiliki acara publik yang terdaftar untuk hari Selasa dan tidak jelas kapan dia akan dapat melanjutkan jadwal kerja penuh tugas kepresidenan atau kampanye. Dia bahkan menantikan debat kedua yang dijadwalkan dengan Biden pada 15 Oktober minggu depan. Dia menulis bahwa dia merasa hebat.
Dokter Gedung Putih Dr. Sean Conley telah menekankan bahwa Trump akan disediakan perawatan medis kelas dunia sepanjang waktu.
“Jangan biarkan itu menguasai Anda. Jangan takut," kata Trump dalam video setelah dia kembali pada Senin malam.
"Saya lebih baik, dan mungkin saya kebal - saya tidak tahu," tambahnya, diapit oleh bendera Amerika dan dengan latar belakang Monumen Washington.
“Keluar sana. Hati-hati," cetusnya.
Trump menghabiskan tiga hari di Walter Reed Medical Center di luar Washington. Ia dijadwalkan menerima transfusi kelima dari obat antiviral remdesivir saat dirawat dengan steroid deksametason, yang biasanya digunakan pada kasus yang paling parah.
Amerika Serikat memiliki jumlah kematian tertinggi di dunia akibat pandemi Corona, dengan lebih dari 209.000 kematian.
“Banyak orang setiap tahun, terkadang lebih dari 100.000, dan meskipun sudah divaksin, meninggal karena flu. Apakah kita akan menutup negara kita? Tidak, kami telah belajar untuk hidup dengannya, sama seperti kami belajar untuk hidup dengan Covid, di sebagian besar populasi jauh lebih mematikan !!!” tweet Trump seperti dikutip dari Reuters, Rabu (7/10/2020).
Menurut statistik pemerintah AS sekitar 22.000 orang diperkirakan meninggal akibat influenza pada musim 2019-2020. Bahkan sebelum dia tertular Covid-19, Trump mengakui dalam rekaman percakapan dengan seorang jurnalis bahwa penyakit itu lebih mematikan daripada flu.(Baca juga: Trump Tetap Bandel Lepas Masker di Gedung Putih, Publik Terperanjat )
Trump tidak memiliki acara publik yang terdaftar untuk hari Selasa dan tidak jelas kapan dia akan dapat melanjutkan jadwal kerja penuh tugas kepresidenan atau kampanye. Dia bahkan menantikan debat kedua yang dijadwalkan dengan Biden pada 15 Oktober minggu depan. Dia menulis bahwa dia merasa hebat.
Dokter Gedung Putih Dr. Sean Conley telah menekankan bahwa Trump akan disediakan perawatan medis kelas dunia sepanjang waktu.
“Jangan biarkan itu menguasai Anda. Jangan takut," kata Trump dalam video setelah dia kembali pada Senin malam.
"Saya lebih baik, dan mungkin saya kebal - saya tidak tahu," tambahnya, diapit oleh bendera Amerika dan dengan latar belakang Monumen Washington.
“Keluar sana. Hati-hati," cetusnya.
Trump menghabiskan tiga hari di Walter Reed Medical Center di luar Washington. Ia dijadwalkan menerima transfusi kelima dari obat antiviral remdesivir saat dirawat dengan steroid deksametason, yang biasanya digunakan pada kasus yang paling parah.