Trump: Orang Amerika Sedang Belajar Hidup dengan Covid-19

Rabu, 07 Oktober 2020 - 01:42 WIB
loading...
Trump: Orang Amerika Sedang Belajar Hidup dengan Covid-19
Presiden AS Donald Trump. Foto/Reuters
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) , Donald Trump , mengatakan orang Amerika sedang belajar hidup dengan Covid-19 . Pernyataan itu dilontarkannya setelah kembali ke Gedung Putih dari rumah sakit di mana dia menerima perawatan intensif untuk virus Corona yang tidak tersedia bagi kebanyakan orang.

Amerika Serikat memiliki jumlah kematian tertinggi di dunia akibat pandemi Corona, dengan lebih dari 209.000 kematian.

“Banyak orang setiap tahun, terkadang lebih dari 100.000, dan meskipun sudah divaksin, meninggal karena flu. Apakah kita akan menutup negara kita? Tidak, kami telah belajar untuk hidup dengannya, sama seperti kami belajar untuk hidup dengan Covid, di sebagian besar populasi jauh lebih mematikan !!!” tweet Trump seperti dikutip dari Reuters, Rabu (7/10/2020).

Menurut statistik pemerintah AS sekitar 22.000 orang diperkirakan meninggal akibat influenza pada musim 2019-2020. Bahkan sebelum dia tertular Covid-19, Trump mengakui dalam rekaman percakapan dengan seorang jurnalis bahwa penyakit itu lebih mematikan daripada flu.(Baca juga: Trump Tetap Bandel Lepas Masker di Gedung Putih, Publik Terperanjat )

Trump tidak memiliki acara publik yang terdaftar untuk hari Selasa dan tidak jelas kapan dia akan dapat melanjutkan jadwal kerja penuh tugas kepresidenan atau kampanye. Dia bahkan menantikan debat kedua yang dijadwalkan dengan Biden pada 15 Oktober minggu depan. Dia menulis bahwa dia merasa hebat.

Dokter Gedung Putih Dr. Sean Conley telah menekankan bahwa Trump akan disediakan perawatan medis kelas dunia sepanjang waktu.

“Jangan biarkan itu menguasai Anda. Jangan takut," kata Trump dalam video setelah dia kembali pada Senin malam.

"Saya lebih baik, dan mungkin saya kebal - saya tidak tahu," tambahnya, diapit oleh bendera Amerika dan dengan latar belakang Monumen Washington.

“Keluar sana. Hati-hati," cetusnya.

Trump menghabiskan tiga hari di Walter Reed Medical Center di luar Washington. Ia dijadwalkan menerima transfusi kelima dari obat antiviral remdesivir saat dirawat dengan steroid deksametason, yang biasanya digunakan pada kasus yang paling parah.

Tingkat keparahan penyakit Trump telah menjadi subjek spekulasi yang intens, dengan beberapa ahli mencatat bahwa, sebagai pria tua yang kelebihan berat badan, dia berada dalam kategori berisiko tinggi.

#GaspingForAir mulai menjadi tren di Twitter setelah video menunjukkan Trump tampak menarik napas dalam-dalam beberapa kali saat berdiri di balkon Gedung Putih.

Trump telah berulang kali mengabaikan pedoman jarak sosial yang dimaksudkan untuk menekan penyebaran virus dan mengabaikan penasihat medisnya sendiri. Dia mengejek Biden pada debat presiden Selasa lalu karena mengenakan maskersaat berkampanye.(Baca juga: Paksakan Bekerja Meski Belum Pulih, Trump Tampak Kesulitan Bernapas )

“Saya terkejut ketika dia mengatakan Covid tidak boleh ditakuti,” kata William Schaffner, seorang profesor pengobatan pencegahan dan penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center di Nashville.

“Ini adalah penyakit yang menewaskan sekitar seribu orang setiap hari, melemahkan perekonomian, membuat orang kehilangan pekerjaan. Ini adalah virus yang harus dihormati sekaligus ditakuti," imbuhnya.

Demokrat juga mencemaskan hal yang sama. "Ini adalah kegagalan kepemimpinan yang tragis," cuit Senator Demokrat Chris Coons.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1733 seconds (0.1#10.140)