Korban Berjatuhan, Corona Hantam Ibu Kota Bisnis Ekuador 'Seperti Bom'
loading...
A
A
A
"Dan ketika mereka tiba, tidak ada kontrol seperti seharusnya jika kita tahu bahwa ini sudah datang melalui udara. Dan kota Guayaquil kejang-kejang," ujarnya.
Dia mengakui sudah terlambat untuk mengunci kota. Pihak berwenang sudah memberlakukan jam malam 15 jam dan mayat-mayat mulai menumpuk di rumah-rumah penduduk dan bahkan di jalanan karena rumah sakit sudah kewalahan.
"Sistem kesehatan jelas kewalahan, kamar mayat meluap, rumah pemakaman meluap," kata sang wali kota, seperti dikutip Channel News Asia, Rabu (15/4/2020).
Viteri bersikeras bahwa otoritas Guayaquil bukan "penjahat dunia". "Kami adalah korban dari virus yang datang melalui udara," katanya yang membandingkan "demam kuning" yang menghancurkan kota itu ketika datang dari Panama pada tahun 1842.
"Bom meledak di sini. Tempat-tempat lain hanya menerima gelombang kejut. Tapi kawah tetap di sini di Guayaquil," paparnya.
Dia mengakui sudah terlambat untuk mengunci kota. Pihak berwenang sudah memberlakukan jam malam 15 jam dan mayat-mayat mulai menumpuk di rumah-rumah penduduk dan bahkan di jalanan karena rumah sakit sudah kewalahan.
"Sistem kesehatan jelas kewalahan, kamar mayat meluap, rumah pemakaman meluap," kata sang wali kota, seperti dikutip Channel News Asia, Rabu (15/4/2020).
Viteri bersikeras bahwa otoritas Guayaquil bukan "penjahat dunia". "Kami adalah korban dari virus yang datang melalui udara," katanya yang membandingkan "demam kuning" yang menghancurkan kota itu ketika datang dari Panama pada tahun 1842.
"Bom meledak di sini. Tempat-tempat lain hanya menerima gelombang kejut. Tapi kawah tetap di sini di Guayaquil," paparnya.
(min)