Dikarantina dengan 31 Anak? Benar-benar Terjadi di Costa Rica

Rabu, 06 Mei 2020 - 06:01 WIB
loading...
Dikarantina dengan 31 Anak? Benar-benar Terjadi di Costa Rica
Victor Guzman dan Melba Jimenez, bersama 31 anak adopsinya menghabiskan waktu dengan membaca Injil dan berdoa di San Jose, Costa Rica, 4 Mei. Foto/REUTERS/Juan Carlos Ulate
A A A
SAN JOSE - Lockdown virus corona memberi banyak tantangan bagi keluarga yang tiba-tiba terpaksa menghabiskan beberapa pekan di bawah satu atap.

Namun coba tinggal di rumah dengan 31 anak. Itu benar-benar terjadi di Costa Rica.

Pasangan Melba Jimenez dan Victor Guzman merupakan orangtua dari 31 anak adopsi yang tinggal di rumah mereka. Mereka telah menghabiskan waktu enam pekan terakhir dalam satu rumah saat pandemi corona meluas di Amerika Latin.

“Ini tentang hidup atau mati. Kita harus merawat diri kita sendiri. Kita harus melakukan itu dengan cinta dan tanggung jawab,” papar Jimenez, pensiunan pegawai desain pakaian.

Berumur antara 3 dan 25 tahun, mereka bagian dari lebih 150 anak yang diadopsi pasangan itu selama lebih empat dekade terakhir.

Adopsi itu dilakukan setelah tim dokter menyelamatkan salah satu dari enam anak kandung mereka dari tumor otak. Enam anak kandung mereka telah tumbuh besar dan tidak tinggal di rumah itu.

Anak-anak yang diadopsi itu memiliki ruang yang cukup untuk bermain di rumah yang meiliki halaman besar di ibu kota San Jose. Rumah itu donasi seseorang untuk keluarga tersebut.

Jimenez, 68, dan Guzman, 74, merupakan mantan agen sales yang tinggal dengan uang pension mereka. Para tetangga yang kagum dengan pasangan itu turut membantu dengan makanan dan pakaian untuk anak-anak itu.

“Ini pengalaman yang saya pikir indah. Ini bagus dan ini sulit. Kita tidak bisa mengatakan semua mudah. Kita harus melihat hal menarik dari mereka, untuk mengubah berbagai hal, jadi mereka tidak tertekan,” papar Jimenez.

Mereka juga tinggal di salah satu negara yang cukup sukses dalam menghadapi krisis corona. Costa Rica melaporkan enam korban ameninggal dan 742 kasus virus corona, dan selama beberapa pekan jumlah orang yang sembuh telah melebihi jumlah kasus baru.

Tugas harian untuk anak-anak itu termasuk pekerjaan rumah seperti menyapu dan memasak, serta membantu yang lebih muda untuk mengerjakan tugas sekolah.

Anak yang lebih tua seperti David Guillen, 21, bertugas belanja ke toko grosir dengan naik sepeda serta memakai sarung tangan dan masker.

Adik kandung Guillen, Maritza Martinez menyatakan karantina jadi peluang langka untuk menikmati waktu bersama keluarga.

“Saya tahu ini membosankan menghabiskan waktu di rumah. Tapi Anda harus mencari cara untuk tetap terhibur, menutup media sosial, menghabiskan lebih bnayak waktu dengan orang, sesuatu yang sulit kita lakukan lagi,” papar Martinez. (Baca Juga: Kambing dan Pepaya Dites Positif Corona, Alat Tes di Tanzania Rusak)
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1234 seconds (0.1#10.140)