Inggris: Dunia Harus Bersatu Kembangkan Vaksin Covid-19

Selasa, 05 Mei 2020 - 19:28 WIB
loading...
Inggris: Dunia Harus...
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dalam konferensi dengan pemimpin Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Norwegia, Arab Saudi, dan Komisi Eropa menyerukan upaya bersama untuk mengembangkan vaksin Covid-19. Foto/REUTERS
A A A
LONDON - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson dalam konferensi dengan pemimpin Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Norwegia, Arab Saudi, dan Komisi Eropa menyerukan upaya bersama untuk mengembangkan vaksin Covid-19. Johnson juga menyerukan negara lain untuk meningkatkan upaya dan kerjasama dalam bidang ini.

Johnson mengkonfirmasi janji Inggris untuk pendanaan sebesar 388 juta Poundsterling untuk penelitian vaksin, tes dan perawatan. Ini adalah bagian dari komitmen bantuan Inggris senilai total 744 juta Poundsterling untuk membantu mengakhiri pandemi dan mendukung ekonomi global.

“Untuk memenangkan pertempuran melawan Covid-19, kita harus bekerjasama membangun perisai yang kuat untuk melindungi masyarakat kita dan itu hanya dapat dicapai dengan mengembangkan dan memproduksi vaksin secara massal," ucap Johnson, dalam siaran pers yang diterima Sindonews pada Selasa (5/5/2020).

“Semakin kita berkumpul dan berbagi keahlian, semakin cepat ilmuwan kita akan berhasil. Upaya untuk menemukan vaksin untuk mengalahkan virus ini bukanlah persaingan antar negara, tetapi upaya bersama yang paling mendesak dalam kehidupan kita. Ini adalah aksi kemanusiaan melawan virus, kita sama-sama berjuang, bersama kita pasti menang!" sambungnya.

Menteri Pembangunan Internasional Inggris, Anne-Marie Trevelyan menggaungkan pernyataan Johnson. Anne-Marie menyebut, hanya dengan bekerja bersama dunia akan mencegah gelombang infeksi di masa depan dan mengakhiri pandemi ini secepat mungkin.

"Dengan memperkuat sistem kesehatan negara-negara berkembang dan bekerja untuk menemukan vaksin, Inggris memainkan perannya dalam menghentikan penyebaran global virus Corona untuk menyelamatkan hidup di mana-mana dan melindungi Jasa Pelayanan Kesehatan (NHS)," ujarnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1323 seconds (0.1#10.140)