China Tolak Tuduhan Hancurkan Ribuan Masjid di Xinjiang

Sabtu, 26 September 2020 - 20:02 WIB
loading...
China Tolak Tuduhan...
Salah satu masjid di Xinjiang, China. Foto/Nestia
A A A
BEIJING - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China menolak klaim lembaga Australia bahwa Beijing menghancurkan ribuan masjid di wilayah Xinjiang.

Menurut Kemlu China terhadap lebih dari 24.000 masjid di Xinjiang atau lebih banyak masjid per kapita dibandingkan sebagian besar negara-negara Muslim di dunia.

Australian Strategic Policy Institute (ASPI) merilis laporan bahwa sekitar 16.000 masjid di Xinjiang telah dihancurkan atau dirusak akibat kebijakan pemerintah, sebagian besar sejak 2017.

Perkiraan itu dibuat menggunakan citra satelit dan berdasarkan sampel 900 lokasi tempat suci hingga 2017, termasuk masjid, kuil dan tempat suci lainnya.

“Pemerintah China telah memulai kampanye sistematis dan sengaja untuk menulis ulang warisan budara Wilayah Otonom Uighur Xinjiang untuk menjadikan tradisi budaya pribumi itu patuh pada ‘bangsa China’,” papar laporan ASPI.

“Bersama upaya tekanan lain untuk menyusun ulang kehidupan budaya dan sosial Uighur dengan mengubah atau menghapus budaya, musik, rumah dan bahkan makanan Uighur, kebijakan pemerintah China secara aktif menghapus dan mengubah elemen kunci warisan budaya mereka yang terlihat,” ungkap laporan ASPI. (Baca Juga: Nenek di India Masuk 100 Tokoh Paling Berpengaruh Majalah Time)

Untuk merespon laporan itu, juru bicara Kemlu China Wang Wenbin menyebut laporan itu hanya rumor. Menurut dia, ASPI menerima dana asing untuk mendukung berbagai kebohongan terhadap China. (Baca Infografis: Macron-Rusia: Beri Kami Jawaban atau Tanggung Akibat)

“Jika kita lihat pada angka, di sana lebih dari 24.000 masjid di Xinjiang yang lebih dari 10 kali lipat dibandingkan di Amerika Serikat. Ini artinya ada satu masjid untuk setiap 530 Muslim di Xinjiang, yang lebih banyak masjid per kapita dibandingkan kebanyakan negara-negara Muslim,” kata Wenbin. (Lihat Video: Sepeda Kayu dari Limbah Kayu Pinus)
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1710 seconds (0.1#10.140)