PM Jepang Siap Bertemu dengan Kim Jong-un Tanpa Syarat
loading...
A
A
A
TOKYO - Perdana Menteri baru Jepang , Yoshihide Suga mengatakan, dia siap untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un tanpa syarat apapun. Hal itu diungkapkannya dalam debat politik umum Sidang Umum PBB ke-75 yang dilakukan secara virtual.
"Sebagai Perdana Menteri Jepang yang baru, saya siap untuk bertemu dengan Ketua Kim Jong-un tanpa syarat apapun," katanya seperti dilansir dari TASS, Sabtu (26/9/2020).(Baca juga: Jepang: Jong-un Selamat dari Upaya Pembunuhan oleh Tentara yang Membelot )
Kepala pemerintah Jepang itu mengatakan Tokyo siap untuk sepenuhnya menormalisasi hubungan dengan Pyongyang dengan menyelesaikan secara komprehensif masalah yang menjadi perhatian seperti penculikan warga Jepang oleh intelijen Korut, masalah nuklir dan rudal, serta penyelesaian masalah masa lalu yang kelam.
Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa membangun hubungan yang konstruktif antara Jepang dan Korut tidak hanya akan melayani kepentingan kedua belah pihak tetapi juga akan memberikan kontribusi yang besar bagi perdamaian dan stabilitas kawasan.
"Saya tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengambil tindakan dengan semua dedikasi saya," ujarnya.(Baca juga: Terpilih Jadi PM, Suga Hadapi Berbagai Tantangan )
Masalah penculikan warga Jepang oleh dinas intelijen Korut tetap menjadi salah satu masalah paling menyakitkan dalam hubungan antara kedua negara, yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi. Pada 2002, Pyongyang mengakui penculikan terhadap 13 warga negara Jepang, memulangkan lima dari mereka kembali ke tanah airnya. Sisanya dinyatakan meninggal, dan kerabat mereka menerima jenazah yang identitasnya tidak dapat diketahui.
Pada Mei 2014, Jepang dan Korut setuju untuk melakukan penyelidikan baru atas penculikan tersebut, tetapi komisi yang dibentuk untuk tujuan tersebut kemudian dibubarkan atas inisiatif Pyongyang.
Sidang Umum PBB dilaksanakan antara 22 dan 29 September, dalam format pernyataan video yang direkam sebelumnya.
"Sebagai Perdana Menteri Jepang yang baru, saya siap untuk bertemu dengan Ketua Kim Jong-un tanpa syarat apapun," katanya seperti dilansir dari TASS, Sabtu (26/9/2020).(Baca juga: Jepang: Jong-un Selamat dari Upaya Pembunuhan oleh Tentara yang Membelot )
Kepala pemerintah Jepang itu mengatakan Tokyo siap untuk sepenuhnya menormalisasi hubungan dengan Pyongyang dengan menyelesaikan secara komprehensif masalah yang menjadi perhatian seperti penculikan warga Jepang oleh intelijen Korut, masalah nuklir dan rudal, serta penyelesaian masalah masa lalu yang kelam.
Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa membangun hubungan yang konstruktif antara Jepang dan Korut tidak hanya akan melayani kepentingan kedua belah pihak tetapi juga akan memberikan kontribusi yang besar bagi perdamaian dan stabilitas kawasan.
"Saya tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengambil tindakan dengan semua dedikasi saya," ujarnya.(Baca juga: Terpilih Jadi PM, Suga Hadapi Berbagai Tantangan )
Masalah penculikan warga Jepang oleh dinas intelijen Korut tetap menjadi salah satu masalah paling menyakitkan dalam hubungan antara kedua negara, yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi. Pada 2002, Pyongyang mengakui penculikan terhadap 13 warga negara Jepang, memulangkan lima dari mereka kembali ke tanah airnya. Sisanya dinyatakan meninggal, dan kerabat mereka menerima jenazah yang identitasnya tidak dapat diketahui.
Pada Mei 2014, Jepang dan Korut setuju untuk melakukan penyelidikan baru atas penculikan tersebut, tetapi komisi yang dibentuk untuk tujuan tersebut kemudian dibubarkan atas inisiatif Pyongyang.
Sidang Umum PBB dilaksanakan antara 22 dan 29 September, dalam format pernyataan video yang direkam sebelumnya.
(ber)