Hamas dan Fatah Sepakat Gelar Pemilu di Palestina dalam 6 Bulan
loading...
A
A
A
ISTANBUL - Hamas dan Fatah sepakat menggelar pemilu pertama di Palestina dalam hampir 15 tahun.
Setelah pertemuan di Kedutaan Besar Palestina di Istanbul, pers rilis dikeluarkan yang mengonfirmasi kedua faksi terbesar Palestina itu telah mencapai visi bersatu.
“Kami sepakat bahwa visi itu telah matang dan kami berencana bergerak maju dengan dialog nasional semua faksi di bawah patronase Presiden Mahmoud Abbas untuk digelar sebelum Oktober,” ungkap pernyataan dalam pers rilis itu.
Pemilu parlemen dan presiden akan dijadwalkan dalam enam bulan sesuai kesepakatan oleh Fatah, Pemimpin Otorias Palestina Mahmoud Abbas dan Kepala Hamas Ismail Haniyeh.
Deputi Kepala Biro Politik Hamas Saleh Al Arouri menyatakan, “Saat ini kami mencapai konsensus nyata. Perpecahan telah merusak kaukus nasional kami dan kami bekerja untuk mengakhiri itu.”
Kantor berita Wafa mengutip Sekretaris Jenderal Fatah Jibril Rajoub yang mengatakan bahwa pemilu akan digelar dalam tiga tahap selama enam bulan. (Baca Juga: Raja Malaysia Dirawat di Rumah Sakit, Pertarungan Kekuasaan Berlarut)
“Kami akan memiliki pemilu legislatif, diikuti pemilu presiden dan kemudian pemilu untuk Dewan Nasional Palestina,” ujar Rajoub. (Baca Infografis: Macron-Rusia: Beri Kami Jawaban atau Tanggung Akibat)
Pemilu parlemen Palestina terakhir digelar pada 2006 saat Hamas menang secara mengejutkan, perpecahan internal dimulai setahun kemudian akibat konflik setelah Abbas menolak mundur dari posisinya. (Lihat Video: Polisi Segel Klinik Aborsi Ilegal di Jakarta Pusat)
Setelah pertemuan di Kedutaan Besar Palestina di Istanbul, pers rilis dikeluarkan yang mengonfirmasi kedua faksi terbesar Palestina itu telah mencapai visi bersatu.
“Kami sepakat bahwa visi itu telah matang dan kami berencana bergerak maju dengan dialog nasional semua faksi di bawah patronase Presiden Mahmoud Abbas untuk digelar sebelum Oktober,” ungkap pernyataan dalam pers rilis itu.
Pemilu parlemen dan presiden akan dijadwalkan dalam enam bulan sesuai kesepakatan oleh Fatah, Pemimpin Otorias Palestina Mahmoud Abbas dan Kepala Hamas Ismail Haniyeh.
Deputi Kepala Biro Politik Hamas Saleh Al Arouri menyatakan, “Saat ini kami mencapai konsensus nyata. Perpecahan telah merusak kaukus nasional kami dan kami bekerja untuk mengakhiri itu.”
Kantor berita Wafa mengutip Sekretaris Jenderal Fatah Jibril Rajoub yang mengatakan bahwa pemilu akan digelar dalam tiga tahap selama enam bulan. (Baca Juga: Raja Malaysia Dirawat di Rumah Sakit, Pertarungan Kekuasaan Berlarut)
“Kami akan memiliki pemilu legislatif, diikuti pemilu presiden dan kemudian pemilu untuk Dewan Nasional Palestina,” ujar Rajoub. (Baca Infografis: Macron-Rusia: Beri Kami Jawaban atau Tanggung Akibat)
Pemilu parlemen Palestina terakhir digelar pada 2006 saat Hamas menang secara mengejutkan, perpecahan internal dimulai setahun kemudian akibat konflik setelah Abbas menolak mundur dari posisinya. (Lihat Video: Polisi Segel Klinik Aborsi Ilegal di Jakarta Pusat)
(sya)