Terburuk dalam Sejarah: Hampir 500 Paus Pilot Terdampar di Australia, 380 Mati
loading...
A
A
A
Sedangkan kasus terdampar terbaru adalah yang pertama melibatkan lebih dari 50 paus di Tasmania sejak 2009.
Di Selandia Baru, lebih dari 600 paus pilot terdampar di South Island di Farewell Spit pada 2017, dengan lebih dari 350 mati.
Ahli biologi satwa liar Program Konservasi Laut Kris Carlyon mengatakan kasus paus terdampar massal terbaru ini adalah yang terbesar di Australia dalam hal jumlah dan binatang yang mati.
Carlyon mengatakan mengapa paus terdampar adalah misteri. Bintang itu mungkin telah ditarik ke pantai untuk diberi makan atau oleh kesalahan navigasi satu atau dua paus, yang menyebabkan paus lainnya mengikuti.
"Sangat mungkin ini adalah peristiwa terdampar dari kelompok besar. Ini akan menjadi satu kelompok besar di lepas pantai," ujarnya.
Ilmuwan kelautan Vanessa Pirotta mengatakan ada sejumlah alasan potensial mengapa paus bisa terdampar, termasuk kesalahan navigasi.
"Mereka memiliki sistem sosial yang sangat kuat, hewan-hewan ini terikat erat dan itulah mengapa kami telah melihat begitu banyak kasus ini sayangnya dalam situasi ini," terang Pirotta.
"Dan menyelamatkan mereka tidak selalu berhasil karena mereka ingin kembali ke pod, mereka mungkin mendengar akustik untuk vokalisasi suara yang dibuat orang lain, atau mereka hanya mengalami disorientasi dan dalam hal ini sangat tertekan, dan mungkin sangat lelah sehingga dalam beberapa kasus mereka tidak tahu di mana mereka berada," tambahnya.
Di Selandia Baru, lebih dari 600 paus pilot terdampar di South Island di Farewell Spit pada 2017, dengan lebih dari 350 mati.
Ahli biologi satwa liar Program Konservasi Laut Kris Carlyon mengatakan kasus paus terdampar massal terbaru ini adalah yang terbesar di Australia dalam hal jumlah dan binatang yang mati.
Carlyon mengatakan mengapa paus terdampar adalah misteri. Bintang itu mungkin telah ditarik ke pantai untuk diberi makan atau oleh kesalahan navigasi satu atau dua paus, yang menyebabkan paus lainnya mengikuti.
"Sangat mungkin ini adalah peristiwa terdampar dari kelompok besar. Ini akan menjadi satu kelompok besar di lepas pantai," ujarnya.
Ilmuwan kelautan Vanessa Pirotta mengatakan ada sejumlah alasan potensial mengapa paus bisa terdampar, termasuk kesalahan navigasi.
"Mereka memiliki sistem sosial yang sangat kuat, hewan-hewan ini terikat erat dan itulah mengapa kami telah melihat begitu banyak kasus ini sayangnya dalam situasi ini," terang Pirotta.
"Dan menyelamatkan mereka tidak selalu berhasil karena mereka ingin kembali ke pod, mereka mungkin mendengar akustik untuk vokalisasi suara yang dibuat orang lain, atau mereka hanya mengalami disorientasi dan dalam hal ini sangat tertekan, dan mungkin sangat lelah sehingga dalam beberapa kasus mereka tidak tahu di mana mereka berada," tambahnya.
(ber)