Iran Peringatkan AS untuk Tidak Membuat 'Kesalahan Strategis'
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk tidak membuat kesalahan strategis. Peringatan itu dikeluarkan setelah Presiden AS Donald Trump mengancam Iran atas laporan yang menyebut Teheran berencana untuk membalas pembunuhan jenderal tertingginya, Qasem Soleimani .
“Kami berharap mereka tidak membuat kesalahan strategi baru. Tentunya jika terjadi kesalahan strategis, mereka akan menyaksikan respon tegas Iran," kata juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei, seperti dilansir dari Russia Today, Selasa (15/9/2020).
Diwartakan sebelumnya, Trump bersumpah bahwa setiap serangan oleh Iran akan ditanggapi dengan respons 1.000 kali lebih dahsyat. Pernyataan itu muncul setelah laporan media AS mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Iran diduga berencana untuk membunuh duta besar AS untuk Afrika Selatan sebelum pemilihan presiden pada November mendatang. (Baca juga: Balas Dendam untuk Soleimani, Iran Disebut Ingin Habisi Dubes AS untuk Afsel )
"Menurut laporan pers, Iran mungkin merencanakan pembunuhan, atau serangan lain, terhadap AS sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin teroris Soleimani," cuit Trump.
Serangan drone AS menewaskan Soleimani di Baghdad pada Januari. Washington juga mendorong untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran yang mulai berakhir secara bertahap pada bulan Oktober, serta menerapkan kembali sanksi PBB terhadap Teheran.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada hari Senin menolak mengomentari laporan ancaman terhadap Lana Marks, duta besar AS untuk Afrika Selatan, yang merupakan sekutu dekat Trump.
Sedangkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran pada hari yang sama menggambarkan laporan plot pembunuhan itu sebagai laporan yang tidak berdasar. Ia mengatakan bahwa laporan itu adalah bagian dari metode berulang dan busuk untuk menciptakan suasana anti-Iran di panggung internasional. (Baca juga: Dituding Ingin Habisi Dubes AS untuk Afsel, Iran: Itu Fitnah! )
Pekan lalu, kantor berita AFP melaporkan, angkatan laut Iran mengatakan pihaknya telah mengusir pesawat Amerika yang terbang dekat dengan daerah tempat latihan militer mereka sedang berlangsung di dekat Selat Hormuz. Militer Iran mengatakan tiga pesawat AS terdeteksi oleh radar angkatan udara Iran setelah mereka memasuki zona identifikasi pertahanan udara negara itu.
Salah satunya dilaporkan adalah jenis drone RQ-4 AS, model yang sama dengan yang ditembak jatuh oleh Iran pada Juni tahun lalu setelah diduga melanggar wilayah udara Iran. AS membantah klaim tersebut saat itu.
“Kami berharap mereka tidak membuat kesalahan strategi baru. Tentunya jika terjadi kesalahan strategis, mereka akan menyaksikan respon tegas Iran," kata juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei, seperti dilansir dari Russia Today, Selasa (15/9/2020).
Diwartakan sebelumnya, Trump bersumpah bahwa setiap serangan oleh Iran akan ditanggapi dengan respons 1.000 kali lebih dahsyat. Pernyataan itu muncul setelah laporan media AS mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Iran diduga berencana untuk membunuh duta besar AS untuk Afrika Selatan sebelum pemilihan presiden pada November mendatang. (Baca juga: Balas Dendam untuk Soleimani, Iran Disebut Ingin Habisi Dubes AS untuk Afsel )
"Menurut laporan pers, Iran mungkin merencanakan pembunuhan, atau serangan lain, terhadap AS sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin teroris Soleimani," cuit Trump.
Serangan drone AS menewaskan Soleimani di Baghdad pada Januari. Washington juga mendorong untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran yang mulai berakhir secara bertahap pada bulan Oktober, serta menerapkan kembali sanksi PBB terhadap Teheran.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada hari Senin menolak mengomentari laporan ancaman terhadap Lana Marks, duta besar AS untuk Afrika Selatan, yang merupakan sekutu dekat Trump.
Sedangkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran pada hari yang sama menggambarkan laporan plot pembunuhan itu sebagai laporan yang tidak berdasar. Ia mengatakan bahwa laporan itu adalah bagian dari metode berulang dan busuk untuk menciptakan suasana anti-Iran di panggung internasional. (Baca juga: Dituding Ingin Habisi Dubes AS untuk Afsel, Iran: Itu Fitnah! )
Pekan lalu, kantor berita AFP melaporkan, angkatan laut Iran mengatakan pihaknya telah mengusir pesawat Amerika yang terbang dekat dengan daerah tempat latihan militer mereka sedang berlangsung di dekat Selat Hormuz. Militer Iran mengatakan tiga pesawat AS terdeteksi oleh radar angkatan udara Iran setelah mereka memasuki zona identifikasi pertahanan udara negara itu.
Salah satunya dilaporkan adalah jenis drone RQ-4 AS, model yang sama dengan yang ditembak jatuh oleh Iran pada Juni tahun lalu setelah diduga melanggar wilayah udara Iran. AS membantah klaim tersebut saat itu.
(ber)