Membaik, Navalny Sudah Bisa Bangun dari Ranjang Rumah Sakit
loading...
A
A
A
BERLIN - Kondisi tokoh oposisi Rusia , Alexei Navalny , terus membaik setelah diduga di racun dengan racun saraf Novichok . Navalny dilaporkan telah berhasil bangun dari ranjang rumah sakit, walau hanya sesaat.
Menurut The Associated Press dokter di rumah sakit Jerman tempat Navalny dirawat mengatakan ia terus mendapatkan kembali kekuatannya. Sedangkan pihak berwenang Jerman dilaporkan mengonfirmasi bahwa Navalny telah diracun dengan Novichok, racun saraf era Soviet yang digunakan sebelumnya dalam percobaan pembunuhan mantan mata-mata Rusia di Inggris
"Navalny berhasil dikeluarkan dari ventilasi mekanis," kata dokter seperti dilansir dari The Hill, Selasa (15/9/2020).
Para pemimpin Eropa telah menekan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertanggung jawab atas serangan racun terhadap Navalny dalam beberapa hari terakhir. Navalny adalah kritikus vokal pemerintahan Putin dan korupsi di Moskow.(Baca juga: Jerman: Laboratorium di Prancis dan Swedia Turut Konfirmasi Navalny Diracun Novichok )
Kementerian luar negeri Rusia membantah ada upaya untuk mengaitkan serangan racun itu dengan Putin, yang sebelumnya menjabat sebagai petugas polisi rahasia KGB Rusia, menuduh diplomat barat menggunakan situasi tersebut sebagai alasan untuk mengenakan sanksi lebih lanjut terhadap ekonomi Rusia.
"Tindakan sempurna dari pilot, awak ambulans, dan dokter disajikan sebagai 'kebetulan yang menyenangkan'," kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
"Mereka berani mempertanyakan profesionalisme dokter kami, penyidik kami," tambahnya.
"Arogansi dan rasa kesempurnaan diri sendiri telah terlihat di Eropa sebelumnya, dan konsekuensinya sangat menyedihkan," tegasnya.(Baca juga: Lavrov: UE Berusaha Tidak Ketinggalan oleh AS Dalam Menghukum Rusia )
Sementara itu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump belum menyalahkan Rusia atas insiden itu. Pada awal September, kepada wartawan, Trump mengatakan ia akan "sangat marah" jika dia melihat bukti yang menghubungkan Putin dengan upaya pembunuhan.
"Kami belum memiliki bukti," kata Trump kepada wartawan Gedung Putih dalam jumpa pers.
"Saya akan sangat marah jika itu yang terjadi, jadi kita lihat nomor dan dokumennya, karena kita akan dikirim banyak dokumen dalam beberapa hari ke depan," tambahnya.(Baca juga: Trump: AS Tidak Punya Bukti Navalny Diracun )
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
Menurut The Associated Press dokter di rumah sakit Jerman tempat Navalny dirawat mengatakan ia terus mendapatkan kembali kekuatannya. Sedangkan pihak berwenang Jerman dilaporkan mengonfirmasi bahwa Navalny telah diracun dengan Novichok, racun saraf era Soviet yang digunakan sebelumnya dalam percobaan pembunuhan mantan mata-mata Rusia di Inggris
"Navalny berhasil dikeluarkan dari ventilasi mekanis," kata dokter seperti dilansir dari The Hill, Selasa (15/9/2020).
Para pemimpin Eropa telah menekan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertanggung jawab atas serangan racun terhadap Navalny dalam beberapa hari terakhir. Navalny adalah kritikus vokal pemerintahan Putin dan korupsi di Moskow.(Baca juga: Jerman: Laboratorium di Prancis dan Swedia Turut Konfirmasi Navalny Diracun Novichok )
Kementerian luar negeri Rusia membantah ada upaya untuk mengaitkan serangan racun itu dengan Putin, yang sebelumnya menjabat sebagai petugas polisi rahasia KGB Rusia, menuduh diplomat barat menggunakan situasi tersebut sebagai alasan untuk mengenakan sanksi lebih lanjut terhadap ekonomi Rusia.
"Tindakan sempurna dari pilot, awak ambulans, dan dokter disajikan sebagai 'kebetulan yang menyenangkan'," kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.
"Mereka berani mempertanyakan profesionalisme dokter kami, penyidik kami," tambahnya.
"Arogansi dan rasa kesempurnaan diri sendiri telah terlihat di Eropa sebelumnya, dan konsekuensinya sangat menyedihkan," tegasnya.(Baca juga: Lavrov: UE Berusaha Tidak Ketinggalan oleh AS Dalam Menghukum Rusia )
Sementara itu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump belum menyalahkan Rusia atas insiden itu. Pada awal September, kepada wartawan, Trump mengatakan ia akan "sangat marah" jika dia melihat bukti yang menghubungkan Putin dengan upaya pembunuhan.
"Kami belum memiliki bukti," kata Trump kepada wartawan Gedung Putih dalam jumpa pers.
"Saya akan sangat marah jika itu yang terjadi, jadi kita lihat nomor dan dokumennya, karena kita akan dikirim banyak dokumen dalam beberapa hari ke depan," tambahnya.(Baca juga: Trump: AS Tidak Punya Bukti Navalny Diracun )
Lihat Juga: Misteri Rudal Hipersonik Oreshnik Rusia Gempur Ukraina, Dikira Rudal Balistik Antarbenua
(ber)