China Marah atas Dokumen Intelijen Lima Mata soal COVID-19

Senin, 04 Mei 2020 - 11:34 WIB
loading...
A A A
Para pejabat intelijen Australia mengatakan laboratorium P4 di Institut Virologi Wuhan telah menyelidiki virus corona yang berasal dari kelelawar yang mematikan. (Baca juga: Heboh Dokumen Intelijen Lima Mata, Pakar Corona China Bantah Membelot )

Tetapi para ahli mencatat bahwa dokumen itu tidak memberikan bukti baru untuk melanjutkan kasus terhadap China.

Pemerintah Australia dan NATO secara resmi mengatakan kemungkinan besar virus itu berasal dari pasar basah Wuhan. Kantor Direktur Intelijen Nasional AS Richard Grenell juga mengatakan virus itu tidak dibuat di laboratorium.

"Seluruh komunitas intelijen telah secara konsisten memberikan dukungan kritis kepada para pembuat kebijakan AS dan mereka yang merespons virus COVID-19, yang berasal dari China," katanya.

“Komunitas intelijen juga sependapat dengan konsensus ilmiah yang luas bahwa virus COVID-19 bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetis," ujarnya, seperti dikutip news.com.au, Senin (4/5/2020)

"Seperti yang kita lakukan dalam semua krisis, para ahli komunitas merespons dengan melonjaknya sumber daya dan menghasilkan intelijen kritis tentang isu-isu penting bagi keamanan nasional AS," paparnya.

"Komunitas intelijen akan terus memeriksa dengan teliti informasi yang muncul dan intelijen akan menentukan apakah wabah itu dimulai melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau apakah itu adalah hasil dari kecelakaan di laboratorium di Wuhan."

Seminggu lalu, media pemerintah di Beijing mengecam Perdana Menteri Australia Scott Morrison dengan menyatakan mengatakan dia pantas menerima "tamparan di wajah" karena mencoba menyalahkan China atas pandemi COVID-19. Beijing telah mengancam akan membiokot perjalanan dan perdagangan dengan Australia jika Canberra nekat menyerukan penyelidikan independen terhadap asal usul virus tersebut.

People's Daily, media yang dikendalikan negara China menuduh Perdana Menteri Morrisoan mencoba menggunakan seruan untuk penyelidikan itu guna menangkis kritik atas penanganannya terhadap kebakaran hutan dan krisis COVID-19 di negaranya.

"Pemerintah Morrison yang sangat bermasalah ingin menemukan jalan keluar bagi kemarahan publik domestik," bunyi laporan tersebut. "Mereka menggunakan trik lama untuk mencoba dan menyalahkan China."
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1381 seconds (0.1#10.140)