Fatah: Dukungan Bahrain pada Normalisasi itu ‘Musuh untuk Ummat’
loading...
A
A
A
TEPI BARAT - Pemimpin Fatah Palestina Hussein Hamayel mengecam dukungan Bahrain untuk normalisasi hubungan dengan Israel .
Dia mengomentari veto Bahrain untuk menolak rapat darurat Liga Arab yang diusulkan Palestina demi membahas kesepakatan normalisasi Israel dan Uni Emirat Arab (UEA).
“Ini bentuk tirani yang menjadikannya musuh Ummat,” ungkap Hamayel, dilansir Memo.
Hamayel menekankan, “Setiap keputusan yang merusak kepentingan dan hak Palestina adalah bentuk tirani memalukan.”
“ Bahrain membuka langitnya untuk penerbangan Israel dari dan menuju UEA serta mengeluarkan beberapa indikasi bahwa mereka menerima normalisasi dengan Israel ,” papar Hamayel.
Pejabat Fatah itu menekankan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel tidak menguntungkan negara-negara Arab tapi hanya menguntungkan Israel dan itu memecah Bangsa Arab.
Pada 13 Agustus, Amerika Serikat (AS), Israel dan UEA mendeklarasikan kesepakatan normalisasi antara UEA dan Israel. Palestina kemudian meminta rapat darurat Liga Arab untuk membahas isu tersebut.
Laporan mengungkap bahwa Bahrain menolak permintaan Palestina untuk menggelar rapat darurat Liga Arab. (Baca Juga: Rusia Kerahkan 8 Jet Tempur untuk Cegat 3 Pembom AS di Dekat Crimea)
Bahrain berkomentar terkait laporan tersebut. Palestina menganggap kesepakatan antara UEA dan Israel itu semakin menyudutkan kepentingan Palestina. (Baca Infografis: Kolaborasi MiG-Sukhoi, Siap Hadirkan Jet Tempur Gen Ke-6 Rusia)
UEA berdalih kesepakatan itu dapat menghentikan aneksasi Israel terhadap wilayah Palestina. Namun Israel menyatakan mereka hanya menunda sementara aneksasi itu. (Lihat Video: Orangtua Lalai, Bocah 2 Tahun Tewas di Dalam Ember)
Dia mengomentari veto Bahrain untuk menolak rapat darurat Liga Arab yang diusulkan Palestina demi membahas kesepakatan normalisasi Israel dan Uni Emirat Arab (UEA).
“Ini bentuk tirani yang menjadikannya musuh Ummat,” ungkap Hamayel, dilansir Memo.
Hamayel menekankan, “Setiap keputusan yang merusak kepentingan dan hak Palestina adalah bentuk tirani memalukan.”
“ Bahrain membuka langitnya untuk penerbangan Israel dari dan menuju UEA serta mengeluarkan beberapa indikasi bahwa mereka menerima normalisasi dengan Israel ,” papar Hamayel.
Pejabat Fatah itu menekankan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel tidak menguntungkan negara-negara Arab tapi hanya menguntungkan Israel dan itu memecah Bangsa Arab.
Pada 13 Agustus, Amerika Serikat (AS), Israel dan UEA mendeklarasikan kesepakatan normalisasi antara UEA dan Israel. Palestina kemudian meminta rapat darurat Liga Arab untuk membahas isu tersebut.
Laporan mengungkap bahwa Bahrain menolak permintaan Palestina untuk menggelar rapat darurat Liga Arab. (Baca Juga: Rusia Kerahkan 8 Jet Tempur untuk Cegat 3 Pembom AS di Dekat Crimea)
Bahrain berkomentar terkait laporan tersebut. Palestina menganggap kesepakatan antara UEA dan Israel itu semakin menyudutkan kepentingan Palestina. (Baca Infografis: Kolaborasi MiG-Sukhoi, Siap Hadirkan Jet Tempur Gen Ke-6 Rusia)
UEA berdalih kesepakatan itu dapat menghentikan aneksasi Israel terhadap wilayah Palestina. Namun Israel menyatakan mereka hanya menunda sementara aneksasi itu. (Lihat Video: Orangtua Lalai, Bocah 2 Tahun Tewas di Dalam Ember)
(sya)