Militer Sudan Kuasai Istana Presiden di Khartoum
loading...
A
A
A
Banyak warga Sudan menyambut baik berita bahwa tentara telah menguasai istana.
"Pembebasan istana adalah berita terbaik yang pernah saya dengar sejak dimulainya perang, karena itu berarti tentara mulai menguasai seluruh Khartoum," ujar warga Khartoum berusia 55 tahun, Mohamed Ibrahim.
"Kami ingin aman lagi dan hidup tanpa rasa takut atau lapar," papar dia.
Konflik tersebut telah menyebabkan apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia, menyebarkan kelaparan di beberapa lokasi dan penyakit di seluruh negara berpenduduk 50 juta orang tersebut.
Kedua belah pihak telah dituduh melakukan kejahatan perang, sementara RSF juga didakwa melakukan genosida. Kedua belah pihak membantah tuduhan tersebut.
Tembakan senjata sesekali terdengar di Khartoum pada hari Jumat, dan pertempuran berdarah diperkirakan akan terjadi saat tentara berusaha mengepung RSF, yang masih menduduki sebagian besar wilayah di sebelah selatan istana di kota tersebut.
"Kami terus maju di sepanjang semua poros pertempuran hingga kemenangan lengkap dengan membersihkan setiap inci negara kami dari kotoran milisi ini dan para kolaboratornya," ungkap pernyataan militer tersebut.
Perang meletus dua tahun lalu saat negara tersebut merencanakan transisi ke pemerintahan yang demokratis.
Militer dan RSF bergabung setelah menggulingkan Omar al-Bashir dari kekuasaan pada tahun 2019 dan kemudian menggulingkan kepemimpinan sipil.
Namun mereka telah lama berselisih, karena Bashir mengembangkan RSF, yang berakar pada milisi janjaweed Darfur, dan pemimpin Mohamed Hamdan Dagalo sebagai penyeimbang tentara, yang dipimpin perwira karier Abdel Fattah al-Burhan.
"Pembebasan istana adalah berita terbaik yang pernah saya dengar sejak dimulainya perang, karena itu berarti tentara mulai menguasai seluruh Khartoum," ujar warga Khartoum berusia 55 tahun, Mohamed Ibrahim.
"Kami ingin aman lagi dan hidup tanpa rasa takut atau lapar," papar dia.
Konflik tersebut telah menyebabkan apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia, menyebarkan kelaparan di beberapa lokasi dan penyakit di seluruh negara berpenduduk 50 juta orang tersebut.
Kedua belah pihak telah dituduh melakukan kejahatan perang, sementara RSF juga didakwa melakukan genosida. Kedua belah pihak membantah tuduhan tersebut.
Tembakan di Khartoum
Tembakan senjata sesekali terdengar di Khartoum pada hari Jumat, dan pertempuran berdarah diperkirakan akan terjadi saat tentara berusaha mengepung RSF, yang masih menduduki sebagian besar wilayah di sebelah selatan istana di kota tersebut.
"Kami terus maju di sepanjang semua poros pertempuran hingga kemenangan lengkap dengan membersihkan setiap inci negara kami dari kotoran milisi ini dan para kolaboratornya," ungkap pernyataan militer tersebut.
Perang meletus dua tahun lalu saat negara tersebut merencanakan transisi ke pemerintahan yang demokratis.
Militer dan RSF bergabung setelah menggulingkan Omar al-Bashir dari kekuasaan pada tahun 2019 dan kemudian menggulingkan kepemimpinan sipil.
Namun mereka telah lama berselisih, karena Bashir mengembangkan RSF, yang berakar pada milisi janjaweed Darfur, dan pemimpin Mohamed Hamdan Dagalo sebagai penyeimbang tentara, yang dipimpin perwira karier Abdel Fattah al-Burhan.
Lihat Juga :