Mantan PM Polandia: NATO Tak Dapat Melawan AS dalam Masalah Ukraina

Minggu, 16 Maret 2025 - 11:52 WIB
loading...
Mantan PM Polandia:...
Mantan Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki berpendapat NATO tidak dapat melawan keputusan AS dalam masalah Ukraina. Foto/NATO
A A A
BUCHAREST - Mantan Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki berpendapat bahwa NATO tidak dapat melawan keputusan Amerika Serikat (AS) dalam masalah Ukraina. Bahkan, nasib keanggotaan Kyiv di aliansi tersebut pada akhirnya ditentukan oleh Washington.

Morawiecki menyampaikan hal itu kepada Charlotte Dubenskij dari Russia Today, yang tampaknya dia tidak menyadari bahwa media yang mewawacarainya adalah kantor berita Rusia—yang telah dilarang di Polandia sejak 2022.

Ukraina telah menuntut keanggotaan dalam blok militer yang dipimpin AS sebagai jaminan keamanan sementara Moskow telah mengutip ambisi Kyiv untuk bergabung dengan NATO sebagai akar penyebab konflik.



Pada hari Jumat, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan kepada Bloomberg bahwa keanggotaan Ukraina tidak mungkin untuk saat ini.

Dubenskij mendekati Morawiecki saat dia tiba di Rumania pada hari itu juga. Mantan PM Polandia itu mengatakan perubahan itu merupakan hasil dari perubahan kebijakan AS.

"Realitas saat ini adalah bahwa Presiden [AS Donald] Trump dan pemerintahan Amerika saat ini mengecualikan aksesi Ukraina ke NATO. Mungkin inilah alasannya. Rutte menggaungkan apa yang ditunjukkan oleh pemerintahan Amerika," kata Morawiecki, yang dilansir Sabtu (15/3/2025).

Dia secara pribadi masih ingin Ukraina bergabung dengan blok NATO, menyebut negara itu sebagai "semacam penyangga" antara Rusia dan anggota NATO di Eropa Tengah dan Timur, termasuk Polandia.

Namun, dia mengakui bahwa pendekatan "akal sehat" adalah memprioritaskan mempertahankan hubungan yang kuat dengan Washington di atas segalanya.

Menurut Morawiecki, tanpa dukungan AS, tidak akan ada Ukraina, dan bantuan apa pun dari Washington sangat penting bagi Kyiev.

Sebagian besar pemimpin Uni Eropa dan NATO—dengan pengecualian penting PM Hongaria Viktor Orban dan PM Slovakia Robert Fico—telah mendorong konfrontasi lanjutan dengan Rusia meskipun Washington menentangnya.

Negara-negara NATO Eropa telah memasok senjata ke Kyiv sejak eskalasi konflik pada tahun 2022. Beberapa negara anggota, seperti Prancis dan Inggris, telah melontarkan gagasan untuk mengerahkan pasukan ke Ukraina guna memantau gencatan senjata.

Moskow telah memperingatkan bahwa setiap pasukan NATO yang dikerahkan ke Ukraina tanpa mandat PBB akan dianggap sebagai target yang sah.

Trump telah mendorong penyelesaian konflik yang cepat dan telah berulang kali menyatakan bahwa negara-negara Eropa harus memikul tanggung jawab utama atas jaminan keamanan bagi Kyiv jika terjadi penyelesaian damai.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Houthi Klaim Mampu Gagalkan...
Houthi Klaim Mampu Gagalkan Serangan Udara AS dan Inggris
Profil Anatoliy Barhylevych,...
Profil Anatoliy Barhylevych, Kepala Staf AD Ukraina yang Dicopot karena Gagal Melawan Rusia
AS Bombardir Markas...
AS Bombardir Markas Houthi Tewaskan 53 Orang, Apakah Israel Terlibat?
Profil Mark Rutte, Sekjen...
Profil Mark Rutte, Sekjen NATO yang Goda Trump agar Tingkatkan Produksi Senjata
Rusia Tuntut NATO Tolak...
Rusia Tuntut NATO Tolak Ukraina Jadi Anggota Baru sebagai Syarat Perjanjian Damai
Balas Dendam, Houthi...
Balas Dendam, Houthi Coba Serang Kapal Induk Nuklir AS dengan Rudal dan Drone
Trump Makin Simpati...
Trump Makin Simpati pada Rusia, Eropa Galau Andalkan Senjata Nuklir Siapa?
Kewalahan Hadapi Rusia...
Kewalahan Hadapi Rusia di Medan Perang, Ukraina Ganti Jenderal Komandan Angkatan Darat
Rusia: Kehadiran Tentara...
Rusia: Kehadiran Tentara NATO di Ukraina Berarti Perang Habis-habisan
Rekomendasi
MNC University Kolaborasi...
MNC University Kolaborasi dengan Forum Komunikasi OSIS Kabupaten Bogor, Dukung Pengembangan Siswa dan Sediakan Beasiswa
Ole Romeny Tiba di Australia...
Ole Romeny Tiba di Australia Bersama 19 Pemain Timnas Indonesia
TP PKK Komitmen Hilangkan...
TP PKK Komitmen Hilangkan Budaya KKN dari Mimika Papua
Berita Terkini
Houthi Klaim Mampu Gagalkan...
Houthi Klaim Mampu Gagalkan Serangan Udara AS dan Inggris
39 menit yang lalu
Profil Anatoliy Barhylevych,...
Profil Anatoliy Barhylevych, Kepala Staf AD Ukraina yang Dicopot karena Gagal Melawan Rusia
39 menit yang lalu
AS Bombardir Markas...
AS Bombardir Markas Houthi Tewaskan 53 Orang, Apakah Israel Terlibat?
1 jam yang lalu
Profil Mark Rutte, Sekjen...
Profil Mark Rutte, Sekjen NATO yang Goda Trump agar Tingkatkan Produksi Senjata
2 jam yang lalu
China Diduga Gunakan...
China Diduga Gunakan Sindikat Kriminal untuk Melemahkan Palau
3 jam yang lalu
Rusia Tuntut NATO Tolak...
Rusia Tuntut NATO Tolak Ukraina Jadi Anggota Baru sebagai Syarat Perjanjian Damai
3 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Rusia Kini...
3 Alasan Rusia Kini Didukung AS untuk Melawan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved