Wanita Setengah Bugil Ini Lem Kemaluannya, Memfitnah Eks Pacar sebagai Penculik
loading...
A
A
A
BEMBIMBRE - Seorang wanita di Spanyol melakukan hal ekstrem untuk memfitnah mantan pacar seolah-olah sang mantan menculiknya. Wanita itu menelanjangi diri hingga separuh badan dan merekatkan organ kemaluannya dengan lem super.
Setelah beraksi ekstrem di luar rumahnya di kota Bembimbre, dekat Leon, Spanyol, wanita bernama Vanesa Gesto itu membuat tuduhan bahwa mantan pacarnya; Ivan Rico, menculiknya dan kemudian meninggalkannya dalam keadaan setengah telanjang.
Fitnah yang akhirnya terungkap berkat penyelidikan polisi itu membuat Vanesa Gesto dihukum penjara 10 tahun. (Baca: Selfie Sambil Gengam Testis Harimau Bonbin, Wanita Ini Picu Kemarahan )
Cerita fitnahnya mulai terungkap ketika penyelidik polisi menemukan rekaman CCTV dari supermarket yang dikelola orang China yang menunjukkan Gesto membeli lem dan "perlengkapan penculikan" termasuk pisau yang dia gunakan untuk melukai dirinya sendiri.
Polisi juga menemukan satu-satunya kendaraan yang terekam kamera melewati tempat di mana dia mengaku telah diserang dan kemudian disiksa adalah sebuah truk sampah—bukan mobil hitam yang dia katakan telah diculik.
Rico, 36, sempat menghabiskan beberapa hari di penjara sebelum upaya memalukan oleh Vanesa Gesto, yang dijuluki "Glue Liar" itu menjadi jelas.
Pengadilan di Leon, Spanyol utara, memvonisnya atas dua tuduhan membuat kejahatan dan memenjarakannya selama 10 tahun.
Dia juga diperintahkan untuk membayar mantannya sebesar 25.000 Euro sebagai kompensasi dalam hukuman tertulis yang dirilis minggu ini setelah persidangan awal tahun ini di Pengadilan Provinsi Leon.
Jaksa penuntut negara menuntut hukuman 11 tahun, delapan bulan penjara. (Baca juga: Mengeluh Panas, Wanita Ini Buka Pintu Pesawat dan Naik ke Sayap )
Pengacara asli Gesto, Emilia Esteban, memutuskan hubungan dengan mantan kliennya setelah terungkap bahwa dia mencoba menjebak Ivan Rico atas kejahatan yang dibuat-buat pada Oktober 2016 tersebut.
Saudara laki-laki Ivan, Rafael, mengatakan bahwa saudara laki-lakinya sedang tidur ketika dugaan serangan lem dan penculikan terjadi. "Ibu kami menghabiskan waktu berhari-hari menangis setelah dia ditangkap," katanya.
Esteban kecewa karena kliennya ternyata penipu."Saya selalu percaya pada Vanesa dan itulah mengapa saya membelanya. Saya merasa terhina dan tertipu," ujarnya, seperti dikutip Mirror, Jumat (4/9/2020).
Setelah beraksi ekstrem di luar rumahnya di kota Bembimbre, dekat Leon, Spanyol, wanita bernama Vanesa Gesto itu membuat tuduhan bahwa mantan pacarnya; Ivan Rico, menculiknya dan kemudian meninggalkannya dalam keadaan setengah telanjang.
Fitnah yang akhirnya terungkap berkat penyelidikan polisi itu membuat Vanesa Gesto dihukum penjara 10 tahun. (Baca: Selfie Sambil Gengam Testis Harimau Bonbin, Wanita Ini Picu Kemarahan )
Cerita fitnahnya mulai terungkap ketika penyelidik polisi menemukan rekaman CCTV dari supermarket yang dikelola orang China yang menunjukkan Gesto membeli lem dan "perlengkapan penculikan" termasuk pisau yang dia gunakan untuk melukai dirinya sendiri.
Polisi juga menemukan satu-satunya kendaraan yang terekam kamera melewati tempat di mana dia mengaku telah diserang dan kemudian disiksa adalah sebuah truk sampah—bukan mobil hitam yang dia katakan telah diculik.
Rico, 36, sempat menghabiskan beberapa hari di penjara sebelum upaya memalukan oleh Vanesa Gesto, yang dijuluki "Glue Liar" itu menjadi jelas.
Pengadilan di Leon, Spanyol utara, memvonisnya atas dua tuduhan membuat kejahatan dan memenjarakannya selama 10 tahun.
Dia juga diperintahkan untuk membayar mantannya sebesar 25.000 Euro sebagai kompensasi dalam hukuman tertulis yang dirilis minggu ini setelah persidangan awal tahun ini di Pengadilan Provinsi Leon.
Jaksa penuntut negara menuntut hukuman 11 tahun, delapan bulan penjara. (Baca juga: Mengeluh Panas, Wanita Ini Buka Pintu Pesawat dan Naik ke Sayap )
Pengacara asli Gesto, Emilia Esteban, memutuskan hubungan dengan mantan kliennya setelah terungkap bahwa dia mencoba menjebak Ivan Rico atas kejahatan yang dibuat-buat pada Oktober 2016 tersebut.
Saudara laki-laki Ivan, Rafael, mengatakan bahwa saudara laki-lakinya sedang tidur ketika dugaan serangan lem dan penculikan terjadi. "Ibu kami menghabiskan waktu berhari-hari menangis setelah dia ditangkap," katanya.
Esteban kecewa karena kliennya ternyata penipu."Saya selalu percaya pada Vanesa dan itulah mengapa saya membelanya. Saya merasa terhina dan tertipu," ujarnya, seperti dikutip Mirror, Jumat (4/9/2020).
(min)