Selidiki Genosida Muslim Uighur oleh China, Pengadilan Publik Dibuka di Inggris

Jum'at, 04 September 2020 - 10:38 WIB
loading...
Selidiki Genosida Muslim...
Gambar dari video dugaan penyiksaan aparat China terhadap kelompok etnik Uighur di Xinjiang. Foto/ABC.net.au
A A A
LONDON - Seorang pengacara independen di Inggris menggelar pengadilan publik untuk menyelidiki tuduhan bahwa pemerintah China terlibat dalam kejahatan kemanusiaan atau pun genosida terhadap kelompok etnik minoritas Muslim Uighur di provinsi Xinjiang.

Pengacara bernama Geoffrey Nice akan memimpin penyelidikan dan dengar pendapat selama berhari-hari untuk meninjau bukti dan kesaksian baru mulai tahun depan.

Pengadilan publik tersebut adalah upaya terbaru untuk meminta pertanggungjawaban China atas kekejaman yang dilaporkan, yang dilakukan terhadap etnik Uighur sejak 2017—meskipun pemerintah Inggris belum mendukung inisiatif tersebut. (Baca: Ada Video Penyiksaan Muslim Uighur, China Masih Berkelit )

Nice telah diminta oleh Kongres Uighur Dunia untuk menyelidiki kekejaman yang sedang berlangsung dan kemungkinan genosida terhadap Uighur, karena sejarahnya yang telah menangani kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia internasional.

Pengacara tersebut mendapat perhatian global atas karyanya dengan Pengadilan Kriminal Internasional dalam menyelidiki kekejaman yang dilakukan oleh presiden bekas Yugoslavia, Presiden Slobodan Milosevic, yang dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Kosovo dan Kroasia, bersama dengan genosida di Bosnia selama Perang Yugoslavia di awal 1990-an. Pengadilan, yang berlangsung di Den Haag, adalah pengadilan internasional berskala besar pertama sejak pengadilan atas kejahatan perang Nazi setelah Perang Dunia II.

"Tuduhan genosida terhadap Uighur, bersama dengan pelanggaran hak asasi manusia lainnya yang dilakukan oleh Republik Rakyat China terhadap kelompok minoritas, adalah pertanyaan yang harus ditanyakan dan dijawab," kata Nice kepada Associated Press, Kamis, yang dilansir Jumat (4/9/2020).

China telah dituduh menciptakan kamp penahanan yang menampung populasi Uighur yang menjadi sasaran penyiksaan dan pelecehan mental. Laporan tentang sterilisasi paksa juga bermunculan.

Pengadilan sedang dalam tahap awal mengumpulkan bukti dan kesaksian dari orang Uighur yang telah diasingkan ke luar negeri. Kesaksian dari penjaga keamanan yang hadir di kamp-kamp penahanan yang didirikan di Xinjiang diperkirakan akan muncul dalam beberapa bulan mendatang. (Baca: China Dilaporkan Berlakukan Wajib Aborsi untuk Muslim Uighur )

"Saat ini, bukti terkuat tampaknya menjadi bukti penahanan dan kemungkinan bukti sterilisasi paksa," kata Nice.

Laporan investigasi tidak hanya mengungkap sterilisasi paksa sebagai metode untuk mengurangi populasi Uighur, tetapi ratusan ribu wanita telah menjalani pemeriksaan rutin dan aborsi paksa. Para ibu dan ayah juga diduga dikirim ke kamp penahanan atau penjara karena memiliki terlalu banyak anak.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
10 Nama Negara Terpanjang...
10 Nama Negara Terpanjang di Dunia, Salah Satunya Mantan Penjajah
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Pangkalan Samudra Hindia...
Pangkalan Samudra Hindia bisa Digunakan AS untuk Menyerang Iran
Inilah 4 Negara NATO...
Inilah 4 Negara NATO yang Pro Israel, Siapa Saja Itu?
Raja Charles Dirawat...
Raja Charles Dirawat di Rumah Sakit akibat Efek Samping Perawatan Kanker
Wanita Ini Manjakan...
Wanita Ini Manjakan Selingkuhannya dengan Barang Mewah, Sementara Suaminya Hidup Hemat
Tato Bertuliskan ‘Kafir’...
Tato Bertuliskan ‘Kafir’ Milik Menhan AS Picu Kontroversi
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Mengupas Piala Asia...
Mengupas Piala Asia U-17 2025: Ajang Pembuktian Talenta Muda!
Jadwal Live Streaming...
Jadwal Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Korea Selatan U-17 di Piala Asia U-17
Hari Kedua Lebaran 2025,...
Hari Kedua Lebaran 2025, Kahiyang dan Bobby Belum Kelihatan di Rumah Jokowi
Berita Terkini
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
45 menit yang lalu
Siapa Hamad bin Isa...
Siapa Hamad bin Isa Al Khalifa? Raja Bahrain yang Bangun Gereja 9.000 Meter Persegi
1 jam yang lalu
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS ke-16 di Atas Yaman dengan Rudal Buatan Lokal
2 jam yang lalu
5 Tradisi Lebaran Terunik...
5 Tradisi Lebaran Terunik di Dunia, Ada Adu Pecah Telur Rebus di Afghanistan
3 jam yang lalu
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
4 jam yang lalu
Netanyahu Tunjuk Eks...
Netanyahu Tunjuk Eks Komandan Angkatan Laut sebagai Bos Baru Shin Bet
5 jam yang lalu
Infografis
DeepSeek AI China Diblokir...
DeepSeek AI China Diblokir di Amerika Serikat, Italia, Australia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved