Erdogan Bantah Turki Minta Sistem Rudal Patriot AS

Kamis, 27 Februari 2020 - 03:38 WIB
Erdogan Bantah Turki...
Erdogan Bantah Turki Minta Sistem Rudal Patriot AS
A A A
ANKARA - Amerika Serikat (AS) tidak mungkin menyediakan rudal Patriot untuk sekutu NATO-nya, Turki. Hal itu diungkapkan langsung oleh Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan, membantah laporan yang menyebut Ankara meminta sistem rudal Patriot AS.

"Mengenai masalah Patriot, izinkan saya mengatakan dengan sangat jelas: saat ini tidak ada Patriot yang akan diberikan Amerika kepada kita," kata Erdogan kepada wartawan sekembalinya dari Azerbaijan.

"Kami mengajukan penawaran tetapi saat ini, mereka tidak memiliki hal semacam itu di tangan mereka," akunya seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (27/2/2020).

Pemerintah Turki dilaporkan telah meminta AS untuk menempatkan dua sistem pertahanan rudal Patriot di sepanjang perbatasan selatannya dengan Suriah. Hal itu diungkapkan seorang pejabat Amerika kepada media lokal, tetapi "tidak ada keputusan yang dibuat." (Baca: Turki Minta Sistem Rudal Patriot AS untuk Hadapi Rusia di Idlib )

Turki telah lama meminta sistem pertahanan udara buatan Raytheon itu tetapi tidak berhasil, karena banyak negara di dalam NATO, termasuk AS sendiri, tidak tertarik untuk menjual senjata semacam itu.

Akhirnya, militer Turki berpaling ke Rusia dan menandatangani kesepakatan besar untuk mendapatkan beberapa unit sistem rudal S-400 terbaru.

Kesepakatan S-400 akhirnya menjadi polemik bagi sekutu NATO. AS memutuskan hubungan Turki dari program jet tempur F-35, dengan alasan ketidakcocokannya dengan sistem buatan Rusia. Washington memberi tekanan besar pada Ankara, menuntut agar membatalkan kesepakatan dengan Moskow, tetapi, seperti yang sering ditegaskan oleh pejabat Turki, pembelian itu untuk memenuhi kebutuhan keamanan Turki.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa anggota NATO menyebarkan sistem rudal Patriot mereka di tanah Turki untuk menangkis ancaman yang masuk di wilayah tersebut. Tetapi penyebaran ini tidak berlangsung lama, meninggalkan Turki dalam posisi berbahaya.

Sementara itu, persiapan untuk membuat S-400 Turki beroperasi berjalan lancar.

“Kami telah menerima S-400, kami membawanya ke Turki, proses instalasi dan pelatihan berlanjut. Operasi kami akan berlanjut sesuai rencana," kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar pekan lalu, menambahkan bahwa aktivasi S-400 akan berlangsung di musim semi.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2762 seconds (0.1#10.140)