Jenderal AS Sesumbar Siap Melawan Serangan Nuklir Korut dengan Kekuatan Luar Biasa

Jum'at, 21 Februari 2025 - 09:32 WIB
loading...
Jenderal AS Sesumbar...
USS Michigan, bagian dari triad nuklir AS yang akan melawan Korea Utara jika menggunakan senjata nuklirnya. Foto/US Navy
A A A
SEOUL - Seorang jenderal senior Amerika Serikat (AS) mengeklaim Washington siap menghadapi serangan nuklir Korea Utara (Korut) dengan kekuatan triad nuklir Amerika yang luar biasa.

Triad nuklir mengacu pada kombinasi rudal yang dapat ditembakkan dari darat, udara, dan laut.

Klaim itu disampaikan Mayor Jenderal Jason Armagost, komandan Angkatan Udara ke-8 dan Pusat Operasi Serangan Global Gabungan, dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh organisasi nirlaba Korea Society.



Komandonya mengawasi operasi pesawat pengebom strategis, termasuk B-1, B-2, dan B-52, serta kemampuan serangan nuklir udara.

Pernyataan keras Jenderal Armagost muncul saat rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korut terus memajukan program senjata nuklirnya.

Minggu lalu, Kepala Komando Utara AS Jenderal Gregory Guillot memperingatkan bahwa Pyongyang sekarang kemungkinan mampu menyerang target di seluruh Amerika Utara dengan rudal balistik antarbenua (ICBM) terbarunya, Hwasong-19.

Ketika ditanya apakah potensi kemampuan Korea Utara untuk menyerang Amerika Utara dengan ICBM dapat mendorong AS untuk memprioritaskan pertahanan dalam negeri daripada sekutunya Korea Selatan, Armagost menekankan kekuatan triad nuklir AS.

"Rudal antarbenua dalam keadaan siaga, rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam untuk memastikan kemampuan serangan kedua, dan pesawat pengebom sebagai kehadiran yang terdepan dan terlihat sehubungan dengan apa yang dilakukan triad untuk spektrum kemampuan pencegahan strategis," katanya, yang dilansir Newsweek, Jumat (21/2/2025).

Jenderal Amerika tersebut mengatakan bahwa meskipun rezim Kim Jong-un memiliki ICBM yang "bermasalah", akan "sangat sulit" bagi rezim tersebut untuk menyerang sistem triad nuklir Amerika.

"Jadi, sistem tersebut memungkinkan kita untuk mengatakan: 'Penggunaan ICBM tersebut tidak akan menghasilkan manfaat yang Anda cari karena kita dapat merespons dengan cara yang luar biasa—pada waktu, tempat, dan cara yang kita pilih," katanya.

Dia menekankan bahwa inilah sebabnya jumlah ICBM berbasis darat, kapal selam, dan pesawat pengebom AS sangat penting.

Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), sekitar 1.770 hulu ledak nuklir AS telah dikerahkan.
Korea Utara diperkirakan memiliki sekitar 50 hulu ledak nuklir dan cukup banyak bahan fisil untuk membuat 90 hulu ledak lagi.

Komitmen keamanan "pencegahan yang diperluas" AS, termasuk perlindungan payung nuklirnya, mencakup Australia dan Jepang selain Korea Selatan.

KCNA milik pemerintah Korea Utara menulis pada hari Kamis: "Amerika Serikat telah menyusun 'pedoman operasi nuklir' dengan Republik Korea boneka [Korea Selatan] dan berjanji bahwa senjata nuklir termasuk dalam 'tawaran pencegahan yang diperluas' kepada Jepang. Seperti ini, telah mengubah sistem kerja sama militer tripartit AS-Jepang-ROK menjadi aliansi nuklir yang menyeluruh."

Pemimpin Korut Kim Jong-un telah berjanji untuk lebih memperluas persenjataan nuklir negaranya. Dia menekankan hal itu diperlukan untuk membela diri, dengan mengutip peningkatan kerja sama militer antara AS dan mitranya, Korea Selatan dan Jepang.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
Jerman Tak Siap Hadapi...
Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia, Ini Sebabnya
Mahasiswa Indonesia...
Mahasiswa Indonesia Ditahan AS, Jadi Korban Kebijakan Imigrasi Trump
Jenderal AS Ini Sudah...
Jenderal AS Ini Sudah Tak Sabar Ingin Mengebom Iran, tapi...
Dulu Menentang, Sekarang...
Dulu Menentang, Sekarang Arab Saudi Dukung Kesepakatan Nuklir Iran-AS, Mengapa?
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Menhan AS Diduga Bagikan...
Menhan AS Diduga Bagikan Rincian Serangan Militer di Grup Chat Berisi Istri dan Saudaranya
Momen Terakhir Paus...
Momen Terakhir Paus Fransiskus Tampil di Hari Paskah Sebelum Wafat
Rekomendasi
Pegadaian Hadirkan Kenyamanan...
Pegadaian Hadirkan Kenyamanan Beribadah melalui Karpet Bersih yang Terawat
Jelang Waisak, Umat...
Jelang Waisak, Umat Buddha Meditasi dan Tanam Pohon Bodhi di TMII
Hadiri Peluncuran Puspa...
Hadiri Peluncuran Puspa Daya, Keluarga Korban Kekerasan Seksual Akui Advokasi Perindo Gratis
Berita Terkini
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
50 menit yang lalu
3 Tujuan Rusia Menempatkan...
3 Tujuan Rusia Menempatkan Pesawat Tempur di Biak Papua
1 jam yang lalu
Siapa Saja Calon Paus...
Siapa Saja Calon Paus Berikutnya dan Bagaimana Proses Seleksinya?
2 jam yang lalu
Profil dan Biodata Paus...
Profil dan Biodata Paus Fransiskus, Pembawa Perubahan dan Keterbukaan Gereja Katolik
3 jam yang lalu
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
3 jam yang lalu
BREAKING NEWS! Paus...
BREAKING NEWS! Paus Fransiskus Meninggal Dunia
3 jam yang lalu
Infografis
Kapal Induk Nuklir Harry...
Kapal Induk Nuklir Harry S Truman AS Tabrakan dengan Kapal Kargo
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved