Rusia dan AS Sepakat Buat Kerangka Kerja untuk Perundingan Damai Ukraina

Rabu, 19 Februari 2025 - 06:15 WIB
loading...
Rusia dan AS Sepakat...
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov mengadakan konferensi pers setelah pembicaraan bilateral antara Amerika Serikat dan Rusia mengenai Ukraina, di Riyadh, Arab Saudi. Foto/Sputnik/Ramil Sitdikov
A A A
MOSKOW - Rusia dan Amerika Serikat (AS) sepakat menetapkan kerangka kerja guna mengakhiri konflik Ukraina dalam waktu dekat, menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov.

Para diplomat tinggi Rusia dan AS bertemu di Arab Saudi pada hari Selasa (18/2/2025) untuk menjajaki cara-cara memulihkan hubungan diplomatik, meletakkan dasar bagi pertemuan puncak antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump dan memajukan upaya-upaya menyelesaikan konflik Ukraina.

Lavrov memimpin delegasi Rusia, yang juga mencakup Yury Ushakov, ajudan utama kebijakan luar negeri Putin.

Kirill Dmitriev, CEO Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), juga mengambil bagian dalam proses negosiasi.

Pihak Amerika diwakili Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, penasihat keamanan nasional Trump, Mike Waltz, dan Steve Witkoff, utusan khusus Washington untuk Timur Tengah.

Baik Ukraina maupun Uni Eropa (UE) tidak berpartisipasi dalam pertemuan tersebut, dengan Kiev menyatakan tidak akan mengakui hasil perundingan kecuali jika terlibat.

Berbicara kepada wartawan tak lama setelah pertemuan di Riyadh, Lavrov menyatakan sebagai bagian dari kesepakatan memulai proses penyelesaian konflik Ukraina, Rusia akan menunjuk perwakilannya setelah menerima konfirmasi negosiator yang ditunjuk Washington.

"Saya yakin diskusi tersebut sangat produktif," ujar Lavrov, seraya menambahkan, "Kami tidak hanya mendengarkan, tetapi kami benar-benar mendengar satu sama lain."

Dia lebih lanjut menyatakan dia punya alasan untuk percaya pihak Amerika "sekarang memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang posisi Rusia," karena telah "diuraikan secara menyeluruh" menggunakan contoh-contoh spesifik yang diambil dari berbagai pernyataan Presiden Putin.

Lavrov menunjukkan pertemuan di Riyadh diprakarsai presiden Rusia dan AS, yang telah sepakat persiapan untuk pertemuan puncak berikutnya harus dimulai.

Untuk mencapai hal ini, menteri luar negeri dan penasihat keamanan nasional ditugaskan bertemu dan menentukan apa yang perlu dikerjakan sebelum kedua presiden "dapat merundingkan tanggal dan jadwal tertentu untuk pertemuan puncak."

Moskow dan Washington telah sepakat "ketika kepentingan nasional bersesuaian, upaya harus disatukan dan dilaksanakan" di bidang-bidang yang relevan melalui "proyek-proyek yang saling menguntungkan" di bidang geopolitik dan ekonomi, menurut Lavrov.

“Namun, ketika kepentingan tidak selaras, kedua belah pihak tidak boleh memprovokasi konflik tetapi bekerja menyelesaikan masalah,” ujar dia.

Lavrov juga menyinggung masalah keterlibatan AS dengan UE terkait jaminan keamanan dan potensi pengerahan pasukan kontingen di Ukraina.

"Kami menjelaskan kepada rekan-rekan kami bahwa Presiden Putin telah berulang kali menekankan perluasan NATO dan penyerapan Ukraina ke dalam blok militer menimbulkan ancaman langsung terhadap kepentingan dan kedaulatan Rusia," tegas dia.

Moskow menegaskan mereka menganggap kehadiran militer yang terkait dengan NATO, baik di bawah bendera UE atau sebagai bagian dari kontingen nasional, sama sekali tidak dapat diterima, menurut Lavrov.

Menteri luar negeri Rusia menambahkan kedua belah pihak "secara praktis sepakat masalah misi diplomatik harus diselesaikan sekali dan untuk selamanya."

Dia mencatat hal ini termasuk mengatasi sanksi yang dijatuhkan dalam beberapa tahun terakhir, pengusiran diplomat, penyitaan properti diplomatik, dan hambatan lain yang telah mempersulit pekerjaan.

“Para deputi kami akan segera bertemu untuk membahas penghapusan hambatan buatan ini dan memastikan kelancaran fungsi kedutaan dan konsulat di kedua negara,” ujar Lavrov.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Uni Eropa Bersiap untuk...
Uni Eropa Bersiap untuk Perang Besar, Berikut 4 Indikatornya
Mahasiswa Turki Diculik...
Mahasiswa Turki Diculik Agen AS Saat Akan Berbuka Puasa Gara-Gara Dukungan untuk Palestina
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Cristiano Ronaldo Ucapkan...
Cristiano Ronaldo Ucapkan Selamat Idulfitri 1446 H: Semoga Berkah!
Program Mudik Bersama...
Program Mudik Bersama BUMN, BRI Life dan BRI Kolaborasi Beri Perlindungan Asuransi
Dihadiri Prabowo-Gibran,...
Dihadiri Prabowo-Gibran, Ini Jadwal Pelaksanaan Salat Idulfitri 1446 H di Masjid Istiqlal
Berita Terkini
Sambut Idulfitri, Hamas...
Sambut Idulfitri, Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata Baru dengan Israel
4 jam yang lalu
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
6 jam yang lalu
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
7 jam yang lalu
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
8 jam yang lalu
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
9 jam yang lalu
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
10 jam yang lalu
Infografis
4 Tentara AS Tewas saat...
4 Tentara AS Tewas saat Latihan Tempur di Dekat Sekutu Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved