Jet Tempur Su-27 Cegat Pembom B-52 AS, Denmark Panggil Dubes Rusia
loading...
A
A
A
COPENHAGEN - Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod memanggil Duta Besar Rusia untuk Denmark Vladimir Barbin pada Selasa pagi. Diplomat itu dipanggil setelah Moskow membantah aksi pencegatan jet tempur Su-27 terhadap pesawat pembom B-52 Amerika Serikat (AS) di dekat Pulau Bornholm melanggar wilayah udara Denmark.
Menurut Kofof, Duta Besar Barbin dipanggil untuk bertemu dengan direktur kebijakan luar negeri Kementerian Luar Negeri Denmark.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat jet tempur Su-27 Rusia mencegat pesawat pembom B-52 AS dalam jarak sekitar 30 meter pada Jumat pekan lalu. Intersepsi yang oleh Pentagon dianggap sebagai manuver tidak aman dan tidak profesional itu telah dikonfirmasi Komando Udara Sekutu NATO di situsnya. (Baca: Jet Tempur Rusia Cegat Pembom AS dalam Jarak 30 Meter, Pentagon Marah )
Menurut North Atlantic Treaty Organization (NATO), insiden hari Jumat adalah yang pertama dari jenis pelanggaran ini selama beberapa tahun.
"Pelanggaran yang sama sekali tidak dapat diterima atas wilayah udara Denmark oleh pesawat tempur Su-27 Rusia. (Saya) akan mengangkat masalah ini dengan otoritas Rusia untuk menghindari pengulangan," tulis Kofod di Twitter, seperti dikutip Xinhua, Rabu (2/9/2020). "DK (Denmark) akan selalu mempertahankan ruang udara kami, bersikeras pada hukum internasional."
Tindakan Rusia tersebut mendorong peluncuran segera pesawat Peringatan Reaksi Cepat Denmark untuk melawan pelanggaran, di dekat pulau Bornholm, Denmark, yang mengakibatkan satu-satunya jet tempur Rusia berbalik arah.(Baca: Bantah Langgar Wilayah, Rusia Tuduh Balik AS Picu Ketegangan di Eropa )
Sebelumnya pada Selasa, Menteri Pertahanan Denmark Trine Bramsen menyebut kejadian itu sebagai pelanggaran yang tidak dapat diterima atas wilayah udara Denmark.
Kementerian Pertahanan Rusia membantah bahwa jet tempurnya melanggar perbatasan Denmark, dengan mengatakan tindakan jet tempur Su-27 itu untuk mencegah pelanggaran wilayah Rusia.
"Pada 28 Agustus 2020, sebuah pesawat tempur Su-27 dari tugas pertahanan udara Armada Baltik dilesatkan untuk mengidentifikasi dan mencegah pembom strategis B-52H Angkatan Udara AS melanggar perbatasan negara Rusia," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang dilansir kantor berita TASS.
"Penerbangan pesawat tempur Su-27 Rusia, ditemani oleh sebuah pembom Amerika, dilakukan di atas perairan netral Laut Baltik sesuai dengan aturan internasional...,tanpa melanggar perbatasan negara lain," imbuh pernyataan tersebut.
Menurut Kofof, Duta Besar Barbin dipanggil untuk bertemu dengan direktur kebijakan luar negeri Kementerian Luar Negeri Denmark.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat jet tempur Su-27 Rusia mencegat pesawat pembom B-52 AS dalam jarak sekitar 30 meter pada Jumat pekan lalu. Intersepsi yang oleh Pentagon dianggap sebagai manuver tidak aman dan tidak profesional itu telah dikonfirmasi Komando Udara Sekutu NATO di situsnya. (Baca: Jet Tempur Rusia Cegat Pembom AS dalam Jarak 30 Meter, Pentagon Marah )
Menurut North Atlantic Treaty Organization (NATO), insiden hari Jumat adalah yang pertama dari jenis pelanggaran ini selama beberapa tahun.
"Pelanggaran yang sama sekali tidak dapat diterima atas wilayah udara Denmark oleh pesawat tempur Su-27 Rusia. (Saya) akan mengangkat masalah ini dengan otoritas Rusia untuk menghindari pengulangan," tulis Kofod di Twitter, seperti dikutip Xinhua, Rabu (2/9/2020). "DK (Denmark) akan selalu mempertahankan ruang udara kami, bersikeras pada hukum internasional."
Tindakan Rusia tersebut mendorong peluncuran segera pesawat Peringatan Reaksi Cepat Denmark untuk melawan pelanggaran, di dekat pulau Bornholm, Denmark, yang mengakibatkan satu-satunya jet tempur Rusia berbalik arah.(Baca: Bantah Langgar Wilayah, Rusia Tuduh Balik AS Picu Ketegangan di Eropa )
Sebelumnya pada Selasa, Menteri Pertahanan Denmark Trine Bramsen menyebut kejadian itu sebagai pelanggaran yang tidak dapat diterima atas wilayah udara Denmark.
Kementerian Pertahanan Rusia membantah bahwa jet tempurnya melanggar perbatasan Denmark, dengan mengatakan tindakan jet tempur Su-27 itu untuk mencegah pelanggaran wilayah Rusia.
"Pada 28 Agustus 2020, sebuah pesawat tempur Su-27 dari tugas pertahanan udara Armada Baltik dilesatkan untuk mengidentifikasi dan mencegah pembom strategis B-52H Angkatan Udara AS melanggar perbatasan negara Rusia," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang dilansir kantor berita TASS.
"Penerbangan pesawat tempur Su-27 Rusia, ditemani oleh sebuah pembom Amerika, dilakukan di atas perairan netral Laut Baltik sesuai dengan aturan internasional...,tanpa melanggar perbatasan negara lain," imbuh pernyataan tersebut.
(min)