Swedia Ganti Buku Sekolah dengan Komputer pada 2009, Sekarang Kembali ke Buku

Kamis, 16 Januari 2025 - 08:52 WIB
loading...
A A A
Banyak siswa teralihkan oleh game atau menjelajahi web selama pembelajaran di kelas, alih-alih fokus pada pelajaran.

Obsesi terhadap layar ini juga menimbulkan tanda-tanda tentang keterampilan sosial dan rentang perhatian di lingkungan sekolah.
Orang tua dan guru cukup vokal tentang masalah ini; banyak orang tua khawatir tentang anak-anak mereka yang menggunakan komputer untuk hal-hal selain belajar.

Untuk mengatasi masalah ini, Swedia mengalokasikan 104 juta euro (lebih dari Rp1,7 triliun) untuk mengembalikan buku ke ruang kelas mulai tahun 2022 hingga 2025.

Itu adalah sejumlah besar uang yang ditujukan untuk memastikan setiap siswa akhirnya mendapatkan buku teks kertas untuk setiap mata pelajaran.

Uang tersebut juga akan digunakan untuk kampanye yang membantu sekolah beralih kembali ke cara belajar tradisional.

Ini bukan tentang membuang perangkat digital sama sekali, tetapi lebih kepada menemukan titik yang tepat di mana teknologi mendukung teknik belajar dasar alih-alih mengambil alih sepenuhnya.

Pejabat Swedia telah memperhatikan penurunan keterampilan utama seperti membaca dan menulis di kalangan siswa—terutama karena mereka telah terpaku pada layar sejak mereka masih kecil.

Pemerintah sekarang melihat ini sebagai langkah yang salah—menyingkirkan metode tradisional terlalu cepat tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjang.

Mengembalikan buku tidak berarti mereka membuang teknologi ke luar jendela; itu hanya berarti mereka akan menggunakan alat digital dengan lebih bijak mulai sekarang.

Buku masih bagus untuk mencampur gaya mengajar atau mendapatkan sumber daya daring tetapi akan digunakan dengan hemat untuk ke depannya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1094 seconds (0.1#10.24)