Presiden Serbia Sebut AS Bisa Beli Pipa Gas Nord Stream dalam Setahun

Sabtu, 28 Desember 2024 - 00:01 WIB
loading...
Presiden Serbia Sebut...
Presiden Serbia Aleksandar Vucic. Foto/anadolu
A A A
BEOGRAD - Pipa gas Nord Stream 2 yang disabotase dapat menjadi milik Amerika Serikat (AS) dalam setahun, dan pasokan gas dari Rusia ke Uni Eropa (UE) akan dilanjutkan, menurut Presiden Serbia Aleksandar Vucic.

Vucic berbagi pandangannya tentang masa depan pipa dan kepemilikannya yang potensial dalam wawancara dengan outlet berita Jerman Handelsblatt yang diterbitkan pada hari Jumat (27/12/2024).

"Saya berani memprediksi: Paling lambat dalam setahun, Nord Stream akan dimiliki oleh investor Amerika, dan gas akan mengalir dari Rusia ke Eropa melalui pipa tersebut," ungkap pemimpin Serbia itu. "Catat kata-kata saya. Satu tahun lagi sampai Nord Stream beroperasi!"

Pipa tersebut, yang dibangun untuk menyalurkan gas Rusia ke Jerman dan seluruh Eropa Barat, pecah akibat ledakan di dasar Laut Baltik pada September 2022.

Bulan lalu, Wall Street Journal melaporkan pemodal dan investor AS Stephen Lynch telah meminta izin dari Departemen Keuangan AS untuk membeli pipa gas Nord Stream 2 yang disabotase jika dilelang tahun depan.

Pemodal itu mengatakan kesepakatan untuk jaringan pipa Rusia dapat dilihat sebagai peluang strategis bagi kepentingan jangka panjang AS.

“Kepemilikan jaringan pipa itu akan memberi pemerintah Amerika alat untuk memberikan tekanan dalam setiap negosiasi perdamaian dengan Rusia untuk mengakhiri konflik Ukraina,” ungkap Lynch kepada WSJ.

Lynch dilaporkan mengatakan dia dapat membeli Nord Stream 2, yang telah dinilai sekitar USD11 miliar, dengan harga "sangat murah".

Dia menambahkan itu akan menjadi "kesempatan sekali dalam satu generasi" bagi AS untuk mengambil alih pasokan energi UE.

Meskipun tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pada jaringan pipa tahun 2022 itu, media Barat telah melaporkan orang-orang yang terkait dengan Ukraina berada di balik operasi itu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1039 seconds (0.1#10.140)