Hong Kong Larang Masuk Siapapun yang Pernah Kunjungi Hubei

Senin, 27 Januari 2020 - 01:57 WIB
Hong Kong Larang Masuk Siapapun yang Pernah Kunjungi Hubei
Hong Kong Larang Masuk Siapapun yang Pernah Kunjungi Hubei
A A A
HONG KONG - Hong Kong akan melarang masuknya semua penduduk Hubei dan siapa pun yang telah berkunjung ke salah satu provinsi di China itu dalam 14 hari terakhir. Keputusan ini dikeluarkan otoritas Hong Kong pada Minggu (26/1) malam.

Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menahan penyebaran virus Corona yang terdeteksi muncul di Wuhan, ibukota provinsi Hubei. Kebijakan ini diterapkan di tengah meningkatnya seruan kepada pihak berwenang Hong Kong untuk memperketat atau menutup perbatasan dengan China daratan. Hingga kini, ada delapan kasus infeksi yang dikonfirmasi di Hong Kong.

Seperti dilaporkan South China Morning Post, Serikat Pekerja Medis memberi tekanan pada pemerintah Hong Kong untuk menutup perbatasan dengan China daratan. Tekanan ini datang setelah Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam Cheng Yuet-ngor menyatakan wabah itu sebagai keadaan darurat dan meluncurkan serangkaian langkah-langkah untuk mencegah lebih lanjut penyebaran infeksi.

Lam sendiri telah menolak seruan terhadap langkah-langkah pengendalian perbatasan lainnya, di luar mengharuskan pelancong dari seberang perbatasan untuk mengisi formulir deklarasi kesehatan dan menolak kritik bahwa kota itu lambat bertindak.

Kasus keenam di kota itu ditemukan, ketika seorang warga Hongkong berusia 47 tahun, telah berada di Wuchang, di Wuhan, dari 16 hingga 23 Januari. “Ia bekerja di pasar-pasar basah, tetapi bukan di tempat asal virus itu,” kata Dr Chuang Shuk-kwan, Kepala Cabang Penyakit Menular dari Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong.

Pasien mengalami demam, yang kemudian mereda, Senin malam lalu dan pergi ke rumah sakit di Wuhan. Dia kembali ke Hong Kong pada hari Kamis dengan kereta api berkecepatan tinggi melalui Shenzhen.

“Pria itu digigit anjing di Wuhan pada bulan Desember dan menerima suntikan rabies, tetapi pergi ke Rumah Sakit Ruttonjee di Wan Chai untuk perawatan lebih lanjut tentang gigitannya saat kembali ke Hong Kong,” kata Chuang.

Menurut Chuang, pria itu mengatakan kepada stafnya bahwa dia pernah ke Wuhan, meskipun tidak jelas apakah dia mengatakan dia bekerja di pasar. “Karena ia tidak menunjukkan gejala demam, ia dilepaskan setelah staf mengatakan kepadanya bahwa tidak perlu vaksinasi lebih lanjut,” kata Chuang.

Di bawah kriteria pelaporan saat ini, hanya pasien yang menunjukkan gejala harus dilaporkan ke pihak berwenang, bahkan jika mereka telah mengunjungi Hubei.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5266 seconds (0.1#10.140)